Airbnb mengajukan prospektus dengan detail baru tentang penawaran umum perdana yang sangat dinanti-nantikan. Perusahaan ini bertujuan untuk menjual sahamnya senilai USD2,8 miliar, pada USD44 hingga USD50 per saham. Menjelang IPO, nilai perusahaan persewaan rumah tersebut berkisar USD30,6 miliar hingga USD34,8 miliar.
Mengingat bagaimana kinerja IPO teknologi sejauh ini pada tahun 2020, tidak mengherankan jika saham tersebut melebihi harga IPO yang ditargetkan pada hari pembukaan.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (2/12/2020) tiga miliarder pendiri Airbnb yakni Brian Chesky, Nathan Blecharcyzk, dan Joe Gebbia, masing-masing akan menjual kurang dari 1% dari saham mereka saat ini pada penawaran tersebut, atau sekitar 630.000 saham masing-masing. Adapun total penjualan saham itu senilai USD28 juta pada kisaran harga terendah.
Baca Juga: Segera IPO, Eh... Duit Airbnb 'Ketarik' Covid-19
Itu akan membuat CEO Airbnb Chesky dengan sekitar 11% saham dari perusahaan setelah penawaran, akan membawa kekayaannya mencapai USD3,4 miliar (Rp48 triliun) pada harga rendah dari IPO. Blecharcyzk, kepala bagian strategi, dan Gebbia, kepala bagian produk, masing-masing akan memiliki hanya di bawah 10% saham masing-masing yang nilai kekayaannya setidaknya USD3,1 miliar (Rp43 triliun).
IPO Airbnb mungkim tampak bullish dari USD31 miliar menjadi USD18 miliar. Hal ini lantaran perjalanan terhenti karena pandemi, tetapi perusahaan dan investor tampaknya bertaruh perusahaan persewaan rumah membuat rebound dalam waktu dekat yakni ketika pembatasan Covid mereda dan orang-orang melanjutkan perjalanan.
Bisnis tersebut tentu saja terkena dampak pandemi. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, perusahaan membukukan pendapatan USD2,5 miliar, turun 48% dari tahun lalu. Kerugian bersihnya hampir USD700 juta tahun ini sejauh ini, meningkat 53% dari tahun lalu. Tetapi perusahaan melaporkan laba bersih USD219 juta di kuartal ketiga, naik dari rugi bersih USD575.6 juta di kuartal kedua, menunjukkan tanda-tanda rebound.
Chesky, Blecharcyzk, dan Gebbia mendirikan Airbnb pada 2008 di San Francisco ketika mereka mulai menyewakan apartemen mereka selama konferensi desain. Ketiga pendirinya membeli tiga kasur udara dan menyebut gagasan itu "Airbed and Breakfast" yang kini namanya menjadi Airbnb.