Kamis, 28 Maret 2024 Portal Berita Entrepreneur

Berat Lepas Brand-nya, Bos Huawei Tetap Ingin Honor Berkibar: Jadikan Kami Pesaing di Masa Depan

Foto Berita Berat Lepas Brand-nya, Bos Huawei Tetap Ingin Honor Berkibar: Jadikan Kami Pesaing di Masa Depan
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri Huawei Ren Zhengfei meminta karyawan dari sub-unit Honor untuk menjaga rantai pasokannya yang tengah kesusahan agar tetap hidup. Sebagaimana diketahui, Honor akan dijual ke entitas baru yang bernama Teknologi Informasi Baru Zhixin Shenzhen agar dapat melanjutkan sumber komponen yang saat ini dibatasi oleh sanksi AS.

Dilansir dari Reuters di Jakarta, Jumat (27/11/2020) sebagaimana diketahui, pemerintah AS mengatakan Huawei adalah ancaman keamanan nasional. Namun, klaim itu dibantah oleh perusahaan.

Baca Juga: Huawei Mau Jual Unit Bisnis Honor, ke Siapa?

"Gelombang demi gelombang sanksi AS yang berat terhadap Huawei telah membuat kami akhirnya mengerti, politisi Amerika tertentu ingin membunuh kami, bukan hanya mengoreksi kami," ujar Ren.

Lebih lanjut Ren Zhengfei mengungkap, meskipun Huawei dapat mengatasi kesulitan tersebut, jutaan karyawan di agen dan distributor Honor di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan mereka saat saluran penjualan mengering.

"Kami tidak harus menyeret orang yang tidak bersalah ke dalam air hanya karena kami menderita," katanya.

Smartphone merek Honor merupakan 26% dari 51,7 juta handset yang dikirim Huawei pada Juli-September, menurut konsultan Canalys. Produk Huawei juga mencakup laptop, komputer tablet, TV pintar dan aksesori elektronik.

Saingan Huawei telah meningkatkan pesanan produksi, mereka mengantisipasi agar dapat melahap pangsa pasar sementara raksasa tersebut apabila Huawei tidak dapat memproduksi handset baru. Namun, jika Honor dapat melanjutkan produksi, ia dapat mempertahankan pangsa pasar.

Ren meminta Honor untuk menjadi pesaing terbesar Huawei setelah perpisahan ini. Ia juga mengatakan bahwa menggulingkan Huawei harus menjadi slogan motivasi mereka.

"Kami adalah pesaing Anda di masa depan," katanya.

Tag: Huawei Technologies Co Ltd, Honor, Ren Zhengfei

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: REUTERS/Denis Balibouse