Minggu, 22 Desember 2024 Portal Berita Entrepreneur

Resesi Gak Ngaruh! Miliarder Baru dari China Tetap Tumbuh Menjamur

Foto Berita Resesi Gak Ngaruh! Miliarder Baru dari China Tetap Tumbuh Menjamur
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pengusaha kosmetik Huang Jinfeng bergabung dengan jajaran miliarder dunia usai startup kecantikan dan e-commerce miliknya, Yatsen Holding melantai bursa di AS. Perusahaan yang berlokasi di Guangzhou, China ini mengoperasikan merek kecantikan Perfect Diary, Little Ondine dan Abby's Choice.

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (26/11/2020) e-commerce kecantikan miliknya mengalami lonjakan saham sebanyak 75% dalam debut perdagangannya di Bursa Efek New York. Perusahaan yang mengumpulkan USD617 juta melalui penawaran umum perdana, sekarang memiliki nilai pasar mencapai USD7,8 miliar (Rp110 triliun).

Baca Juga: Selamat Hari Guru! Ini 5 Miliarder yang Memulai Karir dari Pengajar

Salah satu pendirinya yang merupakan CEO Huang Jinfeng hari ini menjadi miliarder dunia. Kini, di usianya yang masih 37 tahun, ia memiliki kekayaan bersih mencapai USD3 miliar (Rp42 triliun) yang diperoleh dari 25% kepemilikannya di perusahaan, menurut perkiraan Forbes.

Yatsen Holding didirikan hanya empat tahun lalu. Perusahaan kecantikan ini berhasil menonjol di pasar kecantikan China melalui harga yang kompetitif dan strategi media sosial yang cerdas. Bahkan, mereka memotong distributor untuk menjual produk seperti eye shadow seharga USD4,5 dan eyeliners langsung ke konsumen.

Perusahaan tersebut juga bekerja dengan selebriti dan influencer untuk memasarkan di platform media sosial seperti aplikasi video pendek Douyin dan Sina Weibo yang setara dengan twitter di China.

Meskipun pemasaran digital semacam itu bukanlah hal baru, Yatsen telah menjadi pemimpin dan pesaing untuk merek-merek barat yang lebih mapan seperti L’Oreal.

Tahun lalu, pendapatan Yatsen melonjak hampir lima kali lipat menjadi USD446 juta dari 2018, menurut prospektusnya. Tetapi perusahaan tidak kebal terhadap pandemi. Sebanyak 200 toko offline-nya terpaksa tutup di tengah aturan karantina yang ketat, dan masih menghadapi sentimen dan pengeluaran konsumen yang lebih lemah karena ekonomi China masih dalam tahap pemulihan.

Terlebih lagi, karena Huang berupaya melibatkan pembeli lebih baik dengan meningkatkan pengeluaran pemasaran, Yatsen melaporkan kerugian mencapai USD170 juta selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020, dibandingkan dengan laba USD4,4 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan Yatsen tumbuh 73% menjadi USD482 juta, angka tersebut di bawah perkiraam akibat dampak negatif Covid-19.

Tetapi, Huang sang CEO tampaknya memiliki pengalaman untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Setelah lulus dengan gelar sarjana dalam perdagangan internasional dan lulus dari Universitas Sun Yat-sen pada tahun 2007, dia pernah bekerja sebagai manajer riset pasar di P&G di Guangzhou selama empat tahun.

Setelah keluar dari P&G, Huang bekerja sebagai vice president Hunan Yujiahui Cosmetics yang terkenal dengan merek perawatan kulit Unifon selama lima tahun hingga 2016. Pada tahun itulah ia memutuskan untuk mendirikan Yatsen Holding, nama yang diambil dari kampusnya Universitas Sun Yat-sen.

Tak sendiri, Huang mendirikan perusahaan kosmetik ini bersama dua pendiri lainnya yaitu Chief Operating Officer (COO) Chen Yuwen dan Chief Sales Officer (CS) Lyu Jianhua. Mereka adalah teman kuliah Huang.

Tak hanya itu, mereka juga kecipratan peningkatan kekayaan. Chen kini memiliki harta mencapai USD929 juta dari 7,6% saham perusahaan. Dan Lyu memiliki harat USD425 juta dari 3,5% saham miliknya.

Tag: miliarder, China (Tiongkok)

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Unsplash/Hunters