Pandemi global membuat dunia dihadapkan dengan resesi. Tetapi China, termasuk negara yang selamat dari ancaman tersebut. Bahkan, para miliarder di Negeri Tirai Bambu melesat naik dan mendatangkan 68 miliarder baru dari obat-obatan, susu formula, rokok elektronik hingga mobil listrik.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (16/11/2020) ambang batas untuk membuat Forbes China Rich List naik 55% menjadi USD1,55 miliar (Rp21 triliun) dari batas USD1 miliar tahun lalu. Secara kolektif, 68 pendatang baru dalam daftar tersebut memiliki kekayaan lebih dari USD181 miliar (Rp2.554 triliun).
Baca Juga: Vaksin Pfizer Ampuh, Kekayaan Miliarder di Baliknya Langsung di Atas Awan!
Sebagian besar pendatang baru adalah para pengusaha mandiri dan menjadi miliarder dalam tujuh bulan terakhir, berkat IPO atau lonjakan harga saham perusahaan yang sudah terdaftar. Pendatang baru terkaya yang baru hadir adalah mantan insinyur susu Leng Youbin, CEO pembuat susu formula bayi China Feihe. Leng, yang memiliki sekitar 45% perusahaan kini berharta USD9,9 miliar (Rp139 triliun).
Di tahun di mana Covid-19 mendominasi berita utama, tidak mengherankan jika cara tercepat untuk menjadi yang teratas di China adalah melalui perawatan kesehatan. Hampir sepertiga yaitu sebanyak 22 miliar dari 68 miliarder pendatang baru memperoleh keuntungan dari industri medis, farmasi dan bioteknologi hingga peralatan medis dan rumah sakit swasta.
Yang terkaya di antara kelompok itu adalah Hu Kun dari Contec Medical Systems, yang perusahaannya IPO pada bulan Agustus. Perusahaan ini memproduksi perangkat seperti oksimeter denyut, elektrokardiograf dan monitor pasien. Di tengah pandemi, harga sahamnya moncer lebih dari dua kali lipat pada hari pertama perdagangannya. Kekayaan Hu saat ini mencapai USD4,72 miliar (Rp66 triliun). Wow!