Bisnis game online di seluruh dunia telah diuntungkan berkat lockdown yang membuata orang-orang mencari hiburan di rumah dengan hiburan digital. Pelopor internet China yang menjadi maestro game NetEase yang didirikan oleh Ding Lei atau William Ding, telah menjadi salah satu penerima manfaat terbesar itu.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (12/11/2020) saham NetEase yang diperdagangkan di Nasdaq sebagai andalan Ding telah naik lebih dari setengahnya dalam setahun terakhir karena meningkatnya penjualan dan laba. NetEase merupakan perusahaan pengembang game online yang terkenal, seperti Marvel Super War, LifeAfter dan King of Hunter.
Baca Juga: Pedas! Miliarder Ini Sebut Biden atau Trump Bukan Orang yang Cocok di Gedung Putih!
Melonjaknya permintaan untuk sahamnya memungkinkan NetEase mengumpulkan USD2,7 miliar (Rp38 triliun) pada bulan Juni dengan menjual saham baru yang tercatat untuk pertama kalinya di Hong Kong.
NetEase juga mendapat dorongan dari daftar Nasdaq pada Oktober tahun lalu dari spin-off pendidikan online-nya, Youdao. Saham tersebut telah naik lebih dari setengahnya di tengah meningkatnya permintaan akan kursus dan alat bantu pembelajaran perusahaan.
Hal ini juga turut mendorong harta kekayaan Ding Lei menjadi USD27,6 miliar atau setara dengan Rp392 triliun. Angka tersebut meroket sangat jauh sejak April 2020 saat Ding Lei masih berharta USD17 miliar (Rp241 triliun). (kurs Rp14.214/dolar)