Investor miliarder Bill Ackman mendesak Presiden Donald Trump untuk mengakui kekalahannya dan meminta Trump untuk kembali menyatukan negara yang terpecah menjadi dua kubu usai kekalahannya dari Presiden Terpilih Joe Biden. Melalui Twitter, Ackman mengatakan bahwa Biden telah memenangkan kursi kepresidenan.
"Ada saatnya dalam pertempuran ketika seseorang harus gulung tikar," tulis Ackman.
Ackman menambahkan bahwa Trump harus fokus pada prestasinya alih-alih bersaing dalam pemilihan. Meski demikian, hingga hari ini Trump belum menyerah kepada Biden.
Baca Juga: Kalah, Donald Trump Akan Kehilangan Hak Istimewa di ... Mulai Januari
Ackman adalah pendiri dan CEO Pershing Square Capital, sebuah perusahaan pengelola hedge fund yang memiliki saham di Chipotle, Starbucks, dan Restaurant Brands International Inc., yang memiliki Burger King.
Pria 54 tahun ini dianggap sebagai investor aktivis yang telah membuat taruhan kontroversial yang telah merugikan perusahaan ratusan juta dolar, tetapi pilihannya yang berani juga terbayarkan. Pershing Square telah membuat taruhan USD2,6 miliar (Rp36 triliun) bahwa pandemi virus corona akan membanjiri pasar saham pada bulan Maret.
Sebagai miliarder berharta USD2 miliar (Rp24 triliun), ia telah telah menyumbangkan uang kepada kandidat dari kedua partai politik, tetapi biasanya memberi lebih banyak kepada Demokrat, menurut The New York Times.
Pada 2016, dia mendesak Michael Bloomberg untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam sebuah esai di Financial Times, tetapi dia juga yang memuji Trump setelah pemilihan di konferensi DealBook The New York Times.
"AS adalah bisnis terbesar di dunia," kata Ackman pada konferensi tersebut. "Sudah lama tidak dikelola dengan baik. Kami sekarang memiliki seorang pengusaha sebagai presiden."
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Ackman berselisih dengan Trump mengenai pandemi. Pada bulan Maret, dia mengatakan kepada Trump untuk menutup negara itu guna menahan virus corona di saat orang-orang memaksa Trump melakukan lockdown.
Kritikus pun mengklaim bahwa dia mengeluarkan statement mengerikan itu hanya untuk mengendalikan pasar dan hedge fund yang ia miliki. Namun, Ackman telah membantahnya.