Pewaris Huawei yang juga eksekutif di perusahaan teknologi itu, Meng Wanzhou masih menghadapi persidangan di Kanada untuk menentukan apakah ia akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Baru-baru ini beberapa fakta baru terkuak di pengadilan, termasuk penangkapannya di bandara yang tidak sesuai prosedur.
Dilansir dari Guardian di Jakarta, Senin (2/11/2020) pengacara Huawei mempermasalahkan saat Meng yang merupakan anak dari pendiri Huawei tiba di bandara Vancouver. Ia bahkan diinterogasi selama 3 jam oleh aparat Canadian Border Services Agency tanpa pengacara, sebelum diserahkan pada pihak kepolisian.
Baca Juga: Pertarungan Baru Huawei untuk Saingi Android Makin Panas, Hati-Hati Ya Google
Aparat tersebut juga dituding mengabaikan privasi dan aturan hukum, menyita, membuka, melihat dan membagikan perangkat elektronik Meng. Pengacara Meng menuding Kanada dan AS yang meminta Meng ditangkap, berkonspirasi memperlambat proses penangkapan Meng untuk mendapat bukti.
"Seandainya dia bukanlah eksekutif dari perusahaan China besar, kami tidak yakin dia akan ditangkap," ujar Alykhan Velshi, Vice President Corporate Affairs Huawei Kanada.
Velshi menambahkan ada pelanggaran sangat serius terhadap hak konstitusional Meng berdasarkan Charter of Rights and Freedoms Kanada.
"Dia ditahan selama 3 jam tanpa penjelasan, tanpa akses ke pengacara, diinterogasi dengan bahasa yang bukan bahasa pertamanya. Dia tidak diberitahu juga kenapa ditangkap," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ada unsur kesengajaan dari pejabat Kanada untuk menginterogasi Meng tanpa kehadiran penasihat hukum. Adapun aparat yang terlibat dalam penangkapan Meng membantah telah terjadi pelanggaran prosedur. Mereka mengklaim telah melakukan penangkapan sebagai bagian dari prosedur.
Meng Wanzhou, ditangkap di Vancouver International Airport, Kanada, pada Desember 2018. Pemerintahan AS mendakwa Meng atas tuduhan penipuan bank dan menyesatkan bank HSBC mengenai informasi bisnis Huawei di Iran.
Hingga kini, Meng berstatus tahanan rumah dan diawasi ketat bahkan harus memakai perangkat pelacak. Kasus ini menimbulkan ketegangan diplomatis antara Kanada dengan China.
