Sabtu, 23 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Trump Bakal Jadi Presiden AS Pertama yang Tak Pakai Uang Pribadi untuk Kampanye

Foto Berita Trump Bakal Jadi Presiden AS Pertama yang Tak Pakai Uang Pribadi untuk Kampanye
WE Entrepreneur, Jakarta -

Sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS pada tahun 2017, dia telah berhasil mengumpulkan uang untuk pemilihannya kembali dari kantong miliarder. Namun, di antara jutaan orang yang membantunya mengucurkan lebih dari USD1,5 miliar (Rp22 triliun) ke dalam dana kampanye Trump, tak ada satupun dana dari kantong pribadinya. Padahal, Trump termasuk salah satu miliarder dunia.

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (2/11/2020) Trump yang merupakan presiden miliarder pertama Amerika belum memberikan satu dolar pun untuk kampanye sendiri dalam menyambut pemilihannya kembali.

Baca Juga: Ngaco Urus Covid-19, Donald Trump Diprediksi Bakal Tumbang

Jika Trump tidak menulis cek sendiri pada Hari Pemilihan, dia akan menjadi Presiden miliarder pertama yang mengajukan tawaran ke Gedung Putih tanpa menyumbangkan uang untuk kampanyenya sendiri.

Calon presiden miliarder lainnya telah menghabiskan puluhan atau bahkan ratusan juta dolar untuk masuk ke dalam Gedung Putih mereka. Salah satunya adalah Michael Bloomberg yang telah menghabiskan lebih dari satu miliar.

Pengeluaran Trump tahun 2016 sejalan dengan kandidat miliarder sebelumnya. Dia memberikan USD66 juta (Rp970 miliar) untuk menjalankan Gedung Putih pertamanya.

Hingga kini, masih belum jelas mengapa Trump, yang diperkirakan berharta USD2,5 miliar (Rp36 triliun), tidak mengeluarkan uang untuk membuat dirinya terpilih kembali. Gedung Putih dan Organisasi Trump tidak menanggapi permintaan komentar.

Trump sejatinya pasti bisa menyumbangkan sesuatu untuk dirinya terpilih kembali. Tetapi, perusahaannya yang berbasis real estate telah terdampak oleh pandemi Covid-19.

Sementara itu, Forbes memperkirakan bahwa Trump memiliki sekitar USD160 juta (Rp2,3 triliun) dalam investasi likuid, dan dia harus membayar kembali atau menegosiasikan kembali hutang bisnis senilai USD900 juta (Rp13,3 triliun) yang akan jatuh tempo selama empat tahun ke depan.

Tag: Donald Trump, Amerika Serikat (AS), Pilpres AS

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria