Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memastikan bahwa Indonesia akan memasuki jurang resesi. Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi minus 5,32%. Lalu, pada kuartal III-2020 pemerintah telah memastikan perekonomian Indonesia akan tetap terkontraksi minus 2,9% hingga minus 1,1%.
Indonesia juga akan tercebur ke jurang resesi seperti negara-negara lainnya akibat dari pandemi Covid-19. Menanggapi hal itu, dikutip dari Okezone di Jakarta, Senin (28/9/2020) Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengaku tak terlalu khawatir dengan ancaman resesi.
Baca Juga: Positif Resesi, Indonesia Perlu Fokus pada Upaya Pemulihan Ekonomi
Mereka justru khawatir kalau pandemi Covid-19 berkepanjangan di Indonesia. Yang terpenting bagi para pengusaha, pemerintah harus lebih fokus menangani pandemi Covid-19 agar mampu memulihkan kembali perekonomian Tanah Air.
"Dengan demikian kita akan memasuki resesi. Dalam beberapa kesempatan kami menyampaikan bahwa pengusaha tidak khawatir dengan resesi, yang dikhawatirkan jika pandemi covid 19 ini berkepanjangan," kata Sarman dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, apabila pemerintah tak mampu mengontrol kasus baru Covid-19, maka resesi yang telah terjadi dapat berlanjut ke depresi ekonomi.
"Maka pengusaha akan bertumbangan dan akan menimbulkan masalah sosial dan berpotensi kita memasuki depresi ekonomi," ujarnya.
Meski demikian, ia juga menghargai kerja keras pemerintah dalam mengebut proses pembuatan vaksin corona. Hal ini karena vaksin corona dapat menjadi angin segar bagi para pengusaha dalam melanjutkan kegiatan usaha.
"Tapi jika Vaksin ini bisa segera direalisasikan maka pasar akan merespon positif, psikologi pengusaha dan masyarakat akan optimis menuju pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 yang positif," ujarnya.