Jutaan roti Big Macs dan McChicken meluncur setiap harinya dari Chicago sampai China milik produsen OSI. Dagingnya dibekukan dengan cepat dan kemudian dikirim, siap untuk dipanaskan kembali dan diberi acar, saus khusus dan roti wijen ala McDonald's.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (25/9/2020) meski tak banyak dikenal, OSI merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar di Amerika Serikat (AS), dan salah satu pemasok daging terbesar dan tertua di McDonald.
Baca Juga: Ekonomi AS Carut-Marut, Miliarder Ini Desak Trump Kasih Uang ke Rakyat
Perusahaan yang bermarkas di Illinois ini telah memproduksi rantai pasok ikonik selama lebih dari setengah abad, dan sekarang melakukannya di lebih dari selusin negara.
OSI merupakan produsen daging yang dikelola oleh miliarder Sheldon Lavin. Pria 88 tahun ini cukup tertutup dalam kehidupannya. Penjualan perusahaannya mencapai USD6,3 miliar (Rp94 triliun) pada tahun 2019.
Sementara Lavin sendiri diperkirakan memiliki kekayaan USD3 miliar (Rp44,4 triliun) dan memulai debutnya di Forbes 400 tahun ini. Ia dikenal jarang berbicara dengan pers.
Terlepas dari daftar pelanggan blue chip-nya, hanya sedikit yang tahu banyak tentang Lavin. Salah satunya mantan Presiden OSI Doug Gullang, yang bekerja bersama Lavin selama 30 tahun.
"Itu selalu jadi motonya, tak banyak bicara. Sheldon selalu menjadi orang yang sangat tertutup. Dengan OSI menjadi perusahaan swasta, tidak perlu bagi kami untuk menarik banyak ketenaran," ujar Gullang seperti dikutip Forbes.
Meski Lavin sulit dimintai untuk wawancara. Namun, dia membuka suara di sebuah blog Professional Tales pada 2019, dan memposting ulang interview di blog Medium-nya.
"Saya punya bakat untuk membangun perusahaan. Saya cenderung senang melihat potongan rencana yang saling cocok seiring waktu," ujar Lavin.
Lavin menyelaraskan nasib bisnisnya dengan nasib McDonald's. OSI dimulai pada tahun 1909 sebagai toko daging yang dijalankan oleh imigran Jerman Otto Kolschowsky di pinggiran Chicago.
Baru setelah jabat tangan yang menentukan antara putra Kolschowsky dan agen waralaba McDonald's Ray Kroc pada tahun 1955, bisnisnya mulai berkembang.
Kroc baru saja membuka restoran McDonald's pertama di Des Plaines, Illinois, dan Otto & Sons menjadi pemasok daging hamburger segar pertama dari franchise tersebut.
Ketika McDonald's berkembang ke seluruh negeri, begitu pula pemasoknya. Dalam satu dekade, ada 150 franchise yang meminta pengiriman daging segar setiap hari.
Saat OSI mulai mendapatkan kembali kejayaannya, pandemi membawa tantangan baru dalam bisnis perusahannya. Penjualan global di McDonald's yang masih menjadi pelanggan utama OSI turun lebih dari 20% untuk tahun ini.
Dan setidaknya satu pabrik OSI, pemasok sosis dan daging sarapan di Chicago, mengalami wabah Covid-19 dengan 30 dari 500 pekerjanya dinyatakan positif. Meski sudah berusia senja, Lavin tidak akan mengungkap rencana suksesinya. Meski demikian, ia memiliki tiga anak yang telah dewasa. Namun ketiganya tidak bekerja di OSI.