Dalam upaya mewujudkan visi dan misi untuk kemajuan serta digitalisasi UMKM dan pasar tradisional, Titipku menargetkan total 10.000 pedagang pasar dari 100 pasar di wilayah Jabodetabek pada tahun 2023 ini untuk bergabung menjadi mitra dalam ekosistem Titipku melalui model bisnis B2B2C. Dalam hal ini, tidak hanya terintegrasi dengan aplikasi B2C Titipku, pedagang juga akan menggunakan jasa B2B Titipku.
CEO Titipku, Henri Suhardja menjelaskan bahwa mendukung secara penuh 100 pasar di wilayah Jabodetabek melalui model bisnis B2B2C merupakan target utama Titipku pada tahun 2023 ini.
Dalam rilis media Henri mengatakan, "sejak pertengahan 2022, Titipku menyadari bahwa untuk men-support pedagang, kita tidak hanya memberikan aplikasi yang menjembatani mereka dengan konsumen. Pasalnya, jembatan ini akan sia-sia jika dari pedagangnya sendiri kesulitan mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga bersaing dan atau pedagang kurang modal untuk berdagang."
Baca Juga: Tutup 2022, Grup Modalku Berhasil Salurkan Pendanaan Rp41,2 Triliun untuk UMKM
Melalui model bisnis B2B2C ini Titipku menegaskan ulang komitmennya untuk memenuhi kebutuhan rumah para pelanggan melalui sistem belanja dari rumah dan sekaligus memenuhi kebutuhan pedagang, baik terkait dengan kebutuhan pasokan barang dagangan maupun modal usaha.
"Dengan adanya dukungan menyeluruh melalui model bisnis B2B2C ini, kualitas dagangan para pedagang bisa lebih baik, sehingga bisa berjualan lebih banyak tidak hanya ke konsumen tunggal semata tapi juga konsumen besar seperti hotel, restoran, dan kafe. Hasil akhirnya, pedagang mendapat income yang lebih tinggi," ujar Henri.
Dengan rencana target menjangkau 10.000 pedagang dari 100 pasar di Jabodetabek ini, Titipku memproyeksikan bahwa model bisnis B2B2C akan berjalan sesuai dengan rencana dan dalam jangka waktu satu hingga dua tahun ke depan para pedagang yang bergabung menjadi mitra akan menikmati peningkatan income mencapai dua hingga tiga kali lipat lebih besar dari sebelumnya.
"Tak hanya optimis mencapai target, Titipku juga optimis mencapai profit juga di 2023 ini dengan model bisnis B2B2C. Titipku akan membuktikan bahwa bisnis startup tidak perlu bakar uang. Dengan mengoptimalkan keuangan, kita yakin bisa mendapat profit. Tentunya hal ini dapat dicapai jika faktor lain yakni ekosistem digital terbentuk. Jadi target 100 pasar juga penting dikejar agar ekosistemnya ada," pungkas Henri.