Peran strategis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberdayakan perempuan berwiraswasta (W20: Setara Bangkit Bersama) dan mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) ekspor secara berkelanjutan merupakan dukungan nyata dalam rangka perhelatan G20.
Hal ini selaras dengan salah satu prioritas Presiden RI dalam pemulihan ekonomi yang terus didengungkan dalam ragam kesempatan. Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, LPEI hari ini menggelar Webinar Nasional Perempuan Tangguh dalam Ekspor Berkelanjutan, perjalanan ke W20, yang menghadirkan pembicara pembicara kunci Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar serta Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso.
Lewat Webinar Nasional ini, LPEI berkomitmen untuk membangun persepsi bersama dan pemahaman pentingnya perempuan dalam sektor usaha berorientasi ekspor dengan menghadirkan narasumber-narasumber perempuan yang telah berpengalaman dalam mengembangkan usaha hingga menjadi eksportir produk-produk unggulan yang berkelanjutan, berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Buktikan Komitmen Bawa UMKM Tembus Pasar Ekspor, BRI Jalin Kerja Sama dengan LPEI
Dalam webinar yang digelar pukul 13:30 hingga 17:00 WIB di Kantor Pusat LPEI, Jakarta, LPEI menghadirkan founder Wardah Cosmetic, Eni Anjayani (founder Wastraloka), Enggi Holt (founder ISME UK), serta Chesna F Anwar (Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI), yang dipandu oleh moderator Ferdi Ilyas.
Riyani Tirtoso, Direktur Eksekutif LPEI, saat pembukaan webinar menyatakan tentang pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, serta tujuan mencapai sustainable development goals melalui penciptaan produk ramah lingkungan menjadi karakter pelaku usaha yang hadir pada hari ini. Sebagai contoh, Wardah yang memiliki pabrik seluas 2000 hektar dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri di antara kosmetik luar negeri ternama.
Di tingkat global, Indonesia melakukan berbagai langkah aktivitas untuk menyepakati berbagai komitmen internasional untuk mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Convention on the elimination of all forms of discrimination against woman, International Covenant Economic Culture and Social Rights, dan Declaration and platform for actions adalah di antaranya bagaimana komitmen kita mendorong kemandirian ekonomi perempuan,” jelas Mahendra Siregar Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/5/2022).
Langkah tersebut dapat memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dengan negara tujuan. Hal ini berhubungan dengan peran Kementerian Keuangan dalam memberikan dukungan fiskal guna mendorong ekspor Indonesia.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah punya banyak sekali instrumen pajak, Bea Cukai, Kawasan Berikat, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan industri untuk tujuan ekspor. Semuanya merupakan instrumen yang dimiliki.
"Kita punya pemerintah daerah yang bisa melakukan transfer keuangan hingga dana desa bisa mendukung. Kita juga punya program UMI, PIP, dan KUR untuk bisa mendukung dari sisi pendanaan. Kita juga punya produk untuk penjaminan. Instrumennya sudah banyak sehingga yang diperlukan adalah untuk meng-orkestrasi policy, regulasi, instrumen dan sinergi sehingga para eksportir tidak merasa sendirian," jelas Menkeu.
Sementara itu, Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F Anwar menjelaskan bagi para UKM yang bingung mau ekspor produk apa, mari bicara dan diskusi karena LPEI memiliki National Export Dashboard (NED).
"Platform ini memiliki berbagai ragam data seperti produk yang high demand, negara tujuan ekspor, requirement-nya seperti apa yang akan membantu proses edukasi para calon eksportir," ucapnya.
Peluncuran program Community Development for Women Empowerment digelar pada kesempatan yang sama. Direksi LPEI mendampingi Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia meninjau produk-produk yang dihasilkan perempuan pelaku usaha binaan LPEI atau srikandi ekspor Indonesia di Rumah Ekspor Jakarta, ini sekaligus menandai peresmian program tersebut.
Program ini merupakan bagian dari pengembangan dan diversifikasi Program Desa Devisa LPEI yang fokusnya adalah pemberdayaan wanita dan produk ekspor berkelanjutan. Peluncuran program ini diharapkan bisa memberikan developmental impact dari sisi kuantitas dan kualitas, sehingga akan lebih banyak lagi mitra binaan LPEI yang dapat berbagi pengalaman dan kunci-kunci sukses mereka sebagai UMKM perempuan dalam ekosistem ekspor berkelanjutan.