Sabtu, 23 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Kisah Vincent, Pemilik Pabrik Sepatu Berawal dari Jualan Keliling Kini Jadi Bisa Ekspor

Foto Berita Kisah Vincent, Pemilik Pabrik Sepatu Berawal dari Jualan Keliling Kini Jadi Bisa Ekspor
WE Entrepreneur, Jakarta -

Vincent, seorang pemuda yang belum genap berusia 25 tahun, menjajal peruntungannya di dunia usaha persepatuan. Awalnya, Vincent hanya fokus menjual produk sepatu sisa cuci gudang secara offline. 

Ia keliling dari pasar ke pasar, hingga bazaar ke bazaar. Namun, semua upaya penjualan yang dilakukannya secara offline tidak membuahkan hasil. Alih-alih meraup keuntungan, Vincent justru rela merugi hanya demi mengambil kesempatan berjualan dengan langsung berinteraksi dengan konsumen. 

Seiring berjalannya waktu, usaha yang ia dirikan sejak 2016 itu, mulai menemui jalannya. Shopatblow, bendera usaha yang ia geluti kini menjadi produsen sepatu wanita yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga mulai merambah pasar ekspor. 

Menggapai kesuksesan dalam usaha persepatuan wanita bukan keniscahyaan, karena ketika berada dalam keterpurukan, Vincent kemudian memutar otak dan mencari peluang usaha lainnya. 

Baca Juga: Inspiratif! Lewat Entrepreneur Serial Raymond Chin, 5 Anak Muda Ini Berbagi Kisah Mengejar Mimpi

Salah satu yang Vincent lakukan yakni mulai menjajakan produknya di pasar online. Lokapasar yang ia pilih yang juga salah satu startup unicorn di Indonesia yakni Shopee

Shopee membuka peluang pasar yang lebih luas untuk usaha Vincent. Hal itu tercermin dari lonjakan permintaan yang terjadi ketika Vincent mengikuti Kampanye Akhir Tahun Shopee pada 2019. Ribuan pasang sepatu Shopatblow laris manis pada ajang tersebut. Hal itu menggelorakan semangat Vincent untuk bersiap mengembangkan usahanya. 

Ia menyadari, salah satu cara untuk bisa menjaga kinerja usahanya dengan baik yaitu dengan mempersiapkan sumber daya yang kuat agar dapat memenuhi permintaan yang masuk. 

Vincent kemudian memetakan sistem kerja sedemikian rupa agar lebih efisien. Beruntung, tim Shopee turut memberikan bimbingan hingga solusi atas kendala pengelolaan inventori dan gudang saat ia berangsur-angsur menambahkan jumlah karyawan dan pengrajin penuh waktu. 

Bahkan, ketika terbentur situasi pandemi dan pembatasan mobilitas, Vincent kembali memutar otak untuk memastikan fasilitas penjualan yang memadai tersedia agar pesanan terus terpenuhi. Seluruh jerih payahnya mulai menunjukkan hasil. Saat ini, tercatat sebanyak 40 ribu hingga 60 ribu pasang sepatu wanita terjual setiap bulannya. 

Mensejahterakan karyawan 

Vincent menyadari, keberhasilannya mengibarkan bendera Shopatblow bukanlah atas usaha dirinya saja. Namun, karyawan setia yang menemaninya sejak awal merintis usaha, juga memiliki peran yang sangat besar. 

Dua orang karyawan setianya menjadi saksi bagaimana pabrik dan kantor Shopatblow berdiri. Kini, pabrik dan kantor tersebut menjadi rumah bagi lebih dari 180 karyawan dan pengrajin yang tersebar di lima daerah, yaitu Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Tangerang. 

Vincent juga turut bahagia ketika karyawannya menceritakan tentang impian-impian mereka yang mulai tercapai karena menjadi bagian dari Shopatblow. Sebagian mengaku sedang mencicil mobil, mencicil rumah, hingga membeli tanah. 

Hal itu menjadi dorongan baginya untuk terus maju dan punya ambisi dalam mengembangkan usaha. Baginya, kemerdekaan karyawan secata finansial adalah tonggak pencapaian penting dalam perjalanan panjang usahanya. 

Baca Juga: Pandemi Jadi Momentum Pelaku UMKM untuk Go Digital

Selain karyawan, pertumbuhan bisnis Shopatblow juga didapat lantaran membuka ruang tumbuh bagi para pengusaha sepatu lainnya yang sedang membangun bisnis mereka. 

Vincent mengatakan, terdapat dua dropshipper yang sudah menjadi pelanggan setia Shopatblow hingga sekarang. 

Setiap bulan, kedua pengusaha dropship itu bisa memesan lebih dari 250 pasang sepatu. Ia bersyukur, keduanya turut mendulang kesuksesan di domisili mereka masing-masing, yaitu di Medan dan Tangerang. 

Menembus pasar ekspor 

Tak berpuas diri, Vincent terus berupaya agar Shopatblow mengepakkan sayapnya lebih lebar di pasar internasional. Ia kemudian bergabung dengan Program Ekspor Shopee sejak pertengahan 2020. Dari mengikuti program itu, Vincent banyak belajar sembari mengimplementasikan ilmu yang ia dapat pada usahanya. 

Alhasil, produk sepatu wanita Shopatblow kini berhasil menembus pasar Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Dua tahun bergabung bersama Shopee dengan mengikuti berbagai program pembinaan usaha, bisnis rumahan Vincent mencatat pertumbuhan hingga 500 kali lipat sejak awal ia memulai bisnis online di lokapasar ternama itu. 

Dalam menjalankan usahanya, Vincent terinspirasi oleh salah satu merek lokal yang keberhasilannya patut diacungi jempol, yaitu Erigo. Membawa merek lokal, Vincent bermimpi untuk dapat tumbuh dan merajai pasar dunia seperti Erigo. 

Baca Juga: UMKM Perlu Digitalisasi di Tengah Situasi Pandemi Covid-19

Gencarnya pemasaran yang dilakukan Erigo di Shopee, hingga kegigihan memperkuat strategi bisnis yang terbukti ciamik mendorong Vincent untuk terus memajukan Shopatblow. Ia berharap, Shopatblow akan mampu berekspansi produk dan memiliki gudang sebesar Erigo. 

Sebagai seorang pengusaha yang memulai dari bawah, Vincent berharap kisahnya juga dapat menginspirasi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat mencapai kesuksesan. 

Menurutnya, menjajal penjualan di pasar online dapat membuka peluang yang lebih luas. Selain itu, tentu saja memikirkan strategi bisnis dan tak gentar menjalankan usaha juga menjadi hal penting untuk dilakukan.

Tag: Shopee Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Entrepreneur, Ekspor

Penulis/Editor: Annisa Nurfitri

Foto: Shopatblow