Sabtu, 20 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Perkuat Pemasaran UMKM, Menkop-UKM Dorong Pengembangan Industri Oleh-oleh

Foto Berita Perkuat Pemasaran UMKM, Menkop-UKM Dorong Pengembangan Industri Oleh-oleh
WE Entrepreneur, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, bangkitnya industri pariwisata setelah pandemi Covid-19 diharapkan mampu mendorong kembali pertumbuhan ekonomi UMKM di daerah, salah satunya melalui inovasi industri oleh-oleh. Untuk itu, Menkop-UKM mendorong pengembangan industri oleh-oleh sebagai upaya memperkuat jalur pemasaran para pelaku UMKM.

Dirinya menjelaskan, Bali misalnya, sektor pariwisata di Pulau Dewata ini pada triwulan III-2022 menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dengan jumlah wisatawan mancanegara lebih dari 2,3 juta dan wisatawan domestik mencapai 3,9 juta orang. Sementara, pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 8,1 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen pada kuartal III-2022.

Baca Juga: Lewat PaDI, BUMN Dorong UMKM Melesat Naik Kelas

Menurut Teten, salah satu pendukung meningkatnya jumlah wisatawan di Bali adalah inisiasi Pemerintah untuk menyelenggarakan berbagai event Internasional di Bali. Hal ini membuka kesempatan UMKM dalam mempromosikan berbagai produk unggulan.

"Bali menjadi salah satu unggulan pariwisata Indonesia dan oleh-oleh merupakan bagian dari destinasi wisata yang sangat penting. Kita beruntung punya jaringan toko oleh-oleh seperti Krisna di Bali. Di sana banyak brand-brand lokal yang tumbuh karena Krisna bekerja sama dengan vendor UMKM untuk menjadi agregator," ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2023).

Hadirnya Krisna sebagai agregator ikut mendorong pertumbuhan UMKM dan Krisna Holding Company sebagai perusahaan untuk tumbuh secara bersama-sama. "Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) juga telah memiliki kerja sama dengan Ajik untuk memperkuat fondasi bisnis Krisna dengan supplier UMKM. Bagaimana Krisna menjadi piloting program KUR klaster," kata Teten.

Menteri Teten menambahkan, Kemenkop-UKM juga bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membantu produk Indonesia masuk pasar global dengan meresmikan Indonesia Trading House (ITH) di Swiss.

"Kita melihat permintaan dunia seperti apa. Seperti kemarin di Swiss yang menjadi hub pasar Eropa dan dunia, banyak permintaan kopi, gula semut, natural ingredient, wellness product, juga furniture. Saya berpikir, jika kacang Ajik Krisna dijual di luar negeri pasti laku di sana," kata Menkop-UKM.

Perluasan Pasar

Menkop-UKM turut meresmikan pembukaan outlet pertama Serba Aji'k di Dewi Sri, Badung, Bali. Diharapkan, kehadiran outlet pertama tersebut mendorong perluasan akses pasar produk UMKM Indonesia agar lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Tak hanya itu, keberadaan Serba Aji'k sebagai etalase oleh-oleh khas Bali menjadi pintu untuk masuk ke pasar global. Untuk itu, inovasi produk, kemasan, standardisasi mutu harus dapat mengikuti standar Internasional. "Karena Bali adalah jendela kita masuk ke pasar dunia," ucap Menkop-UKM.

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata, oleh-oleh yang paling diminati wisatawan dari Bali antara lain pie susu, kacang disco, dan bakpia. I Gusti Ngurah Anom atau pria yang akrab disapa Ajik Krisna ini mengatakan, peresmian Serba Aji'k bertujuan agar UMKM makin hidup dan ekonomi Bali kembali tumbuh.

"Karena produk best seller adalah pie susu, tetapi di luar itu banyak juga produk UMKM-nya di sini. Untuk itu, evaluasi akan dilakukan 2-3 bulan sekali, melihat bagaimana pasarnya ke depan. Jika terus diminati, jumlah UMKM akan kita tambah. Yang tadinya hanya 365 menjadi 500 UMKM," ucap Ajik.

Baca Juga: Kepada Bos BRI, Sri Mulyani Titip UMKM agar Kuat dan Kompetitif

Diakuinya, hingga kini pertumbuhan Krisna lebih bagus dibanding sebelum pandemi. "Pandemi memang berat, tapi berkat pandemi ini juga muncul berbagai inovasi. Bagi saya, pandemi itu juga membawa berkah," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Teten juga melakukan kunjungan ke pabrik Pie Susu Aji'k yang terbesar di Bali yang luasnya mencapai 1 hektare. Kehadiran pabrik ini dalam rangka memenuhi permintaan pie susu yang membludak di Bali, terutama saat weekend.

"Di pabrik ini mampu memproduksi 25 ribu boks pie susu per hari. Mei 2023, rencananya kami mau buka lagi di Gianyar dengan kapasitas produksi 35 ribu boks per hari. Kami juga mempekerjakan sebanyak 300 orang karyawan, terutama anak-anak disabilitas. Tahun ini, kami juga akan membuka oleh-oleh Nusantara satu di Yogyakarta, 2 di Jakarta, 1 di Serpong, dan doakan semoga bisa sampai buka di Swiss," ucap Ajik.

Tag: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Foto: Kemenkop-UKM