Berkshire Hathaway milik Warren Buffett telah kehilangan hampir USD9 miliar (Rp134 triliun) dari nilai saham Apple-nya pada hari Selasa, karena pembuat iPhone itu menderita salah satu kerugian dalam satu hari terbesar berdasarkan nilai pasar dalam sejarah pasar saham.
Buffett memiliki hampir 895 juta saham Apple pada hitungan terakhir, atau sekitar 5,6% dari perusahaan teknologi tersebut. Posisinya merosot dari USD146 miliar (Rp2.181 triliun) menjadi di bawah USD138 miliar (Rp2.061 triliun) karena harga saham Apple turun 6% menjadi USD154.
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Jumat (16/9/22) penurunan saham Apple menghapus USD154 miliar (Rp2.300 triliun) dari kapitalisasi pasarnya, memotong dari USD2,63 triliun menjadi USD2,47 triliun. Penurunan satu hari yang dirasakan Apple adalah penurunan terbesar keenam untuk perusahaan AS, menurutĀ Bloomberg.
Baca Juga: Warren Buffett Borong Lagi Saham Perusahaan Minyak
Kemerosotan milik Facebook Meta senilai USD251 miliar (Rp3.750 triliun) pada bulan Februari menduduki peringkat teratas, diikuti oleh kehancuran Amazon USD206 miliar (Rp3.077 triliun) pada bulan April. Penurunan Apple di masa lalu mengambil tempat ketiga dan kelima, sementara Microsoft meraih tempat keempat untuk kemerosotan USD178 miliar (Rp2.689 triliun) selama krisis pandemi pada Maret 2020.
Berkshire adalah pemegang saham tunggal terbesar Apple, dan Apple adalah pemegang terbesar dalam portofolio saham Berkshire AS, terhitung sekitar 40% dari total nilai.
Perusahaan Buffett menanamkan sekitar USD36 miliar (Rp537 triliun) ke dalam perusahaan teknologi itu antara 2016 dan 2018. Mereka telah melipatgandakan uangnya di atas kertas sejak saat itu berkat keuntungan saham Apple. Selain itu, Berkshire membeli hampir 4 juta lebih banyak saham Apple pada kuartal kedua tahun ini, menunjukkan Buffett dan timnya tetap bullish pada saham.
Saham Apple turun 15% untuk tahun ini pada penutupan Selasa, melampaui penurunan 7% pada saham "B" Berkshire selama periode yang sama. Kedua saham telah mengungguli benchmark S&P 500 mundur 18% tahun ini.