Miliarder pendiri Amazon, Jeff Bezos mengecam ucapan seorang profesor universitas yang justru mengucapkan 'selamat' atas keadaan Ratu Elizabeth II yang dikabarkan jatuh sakit sebelum meninggal dunia.
“Saya mendengar kepala raja dari kerajaan genosida yang diperkosa pencuri akhirnya sekarat,” cuit profesor Universitas Carnegie Mellon, Uju Anya dalam sebuah tweet. “Semoga rasa sakitnya menyiksa.”
Orang terkaya kedua di dunia ini pun kemudian mengutip tweet Anya dan menulis: "Inikah seseorang yang seharusnya bekerja untuk membuat dunia lebih baik?"
“Saya rasa tidak,” tambah Bezos. "Wow."
Baca Juga: Mantan Istri Jeff Bezos Berikan Rumah Mewah Seharga Rp820 M untuk Amal
Melansir The New York Post di Jakarta, Jumat (9/9/22) Ratu Elizabeth meninggal dunia pada usia 96 tahun. Sebelumnya, ia telah menjalani pemeriksaan medis di Kastil Balmoral, Skotlandia.
Kemudian, Anya menanggapi cuitan Bezos yang diposting hanya beberapa menit setelah kematian Elizabeth dikonfirmasi dengan kata-kata yang cukup kasar sehingga Twitter kemudian menghapus tweet awal Anya karena melanggar aturannya.
Ketika pengguna lain bertanya mengapa dia ingin Elizabeth mati, profesor menulis: “Saya tidak berharap dia mati. Dia sudah sekarat. Saya berharap dia mengalami kematian yang sangat menyakitkan seperti yang dia sebabkan bagi jutaan orang.”
Menurut wawancara dengan Anya yang diterbitkan Carnegie Mellon pada bulan Januari, profesor linguistik ini lahir di Nigeria, sebuah koloni Inggris hingga tahun 1960. Dia pindah ke AS ketika berusia 10 tahun dan kuliah di Dartmouth College, Brown University dan University of California, Los Angeles.
Bezos tidak menanggapi jawaban Anya, ia memposting tweet terpisah untuk mengenang sang Ratu.
“Saya tidak dapat memikirkan siapa pun yang lebih baik mempersonifikasikan tugas. Belasungkawa terdalam saya kepada semua orang Inggris yang berduka atas kematiannya hari ini,” tulisnya.