Orang terkaya dunia, Elon Musk, yang memiliki mimpi untuk hidup di Planet Merah, Mars mengatakan bahwa pemukim pertama yang tiba di Mars seharusnya tidak mengharapkan gaya hidup glamor atau bahkan kondisi aman selama mereka tinggal.
Musk memberikan peringatan itu sambil merinci upaya perusahaan swastanya, SpaceX, untuk mengembangkan "Kapal Luar Angkasa" yang dapat digunakan kembali serta mampu membawa lusinan manusia ke Mars, bersamaan dengan peralatan yang mereka perlukan untuk bertahan hidup dan membangun koloni yang berkembang di masa depan.
Baca Juga: Duitnya Segunung, Elon Musk Klaim Gak Punya Rumah Sama Sekali, Pengakuannya Mengejutkan!
“Sangat penting untuk menekankan bahwa Mars, terutama pada awalnya, tidak akan mewah. Ini akan berbahaya, sempit, sulit, kerja keras," kata Musk dalam wawancara baru-baru ini dengan kepala konferensi TED 2022, Chris Anderson.
“Pitch penjualan untuk pergi ke Mars adalah, 'berbahaya, sempit, Anda mungkin tidak bisa kembali. Sulit, ini kerja keras.’ Itulah promosi penjualannya. Tapi itu akan luar biasa," tambah Musk, menutip New York Post di Jakarta, Rabu (20/4/22).
SpaceX sudah mulai menguji desain prototipe untuk roket "Starship" sepanjang 400 kaki, serta landasan peluncuran di Florida yang mampu menampung kendaraan besar tersebut. Selama wawancara, Musk mengungkap cukup menjanjikan bagi SpaceX untuk mencoba peluncuran orbital pertamanya dalam beberapa bulan.
Musk mengakui bahwa upaya peluncuran awal membawa sejumlah risiko.
“Lelucon yang saya buat sepanjang waktu dijamin menyenangkan. Sukses tidak dijamin, tetapi kegembiraan pasti ada,” kata Musk.
Tahun lalu, Musk memperkirakan bahwa umat manusia akan mencapai Mars dalam 10 tahun ke depan, meskipun membangun koloni yang berfungsi akan memakan waktu lebih lama.
Musk menambahkan, kemungkinan akan perlu untuk mendaratkan sesuatu di urutan seribu kapal di mana masing-masing membawa sekitar 100 penumpang untuk mengembangkan koloni mandiri. Dia juga menawarkan harga hipotetis sekitar USD100.000 (Rp1,4 miliar) per orang untuk melakukan perjalanan.
Miliarder itu bersikeras bahwa koloni Mars akan membantu melestarikan masa depan umat manusia dari berbagai ancaman eksistensial.
"Saya pikir ini penting untuk memaksimalkan kemungkinan umur umat manusia atau kesadaran," kata Musk. “Peradaban manusia bisa berakhir karena alasan eksternal seperti meteor raksasa atau gunung berapi super atau perubahan iklim ekstrem atau Perang Dunia III, atau Anda tahu, salah satu dari sejumlah alasan.”