Senin, 25 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Ternyata Oh Ternyata... Donasi Satelit Elon Musk ke Ukraina Dibiayai Pemerintah AS!

Foto Berita Ternyata Oh Ternyata... Donasi Satelit Elon Musk ke Ukraina Dibiayai Pemerintah AS!
WE Entrepreneur, Jakarta -

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk telah memberikan layanan internet satelit ke Ukraina saat hari-hari awal invasi Rusia pada akhir Februari lalu. Musk memberikan layanan internet satelit yang cukup baru yaitu Starlink agar Ukraina tetap terhubung secara digital dengan seluruh dunia.

Perusahaan induk Starlink, SpaceX, menerima pujian dari penggemar mereka atas sikap tersebut. Namun ternyata, sebuah fakta baru terungkap. Pembayar pajak AS sebenarnya bertanggung jawab atas jutaan dolar "sumbangan" Starlink Musk.

Melansir Mashable di Jakarta, Senin (11/4/22) Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) membayar SpaceX untuk 1.333 terminal Starlink yang dikirim ke Ukraina, menurut laporan baru di Washington Post, dengan harga USD1.500 (Rp21,5 juta) per terminal.

Baca Juga: Bos Twitter Umumkan Hal yang Mengejutkan, Elon Musk Batal Masuk Dewan Perusahaan!

Kemudian, badan pemerintah tersebut dilaporkan menghabiskan sekitar USD2 juta (Rp28,7 miliar) untuk perangkat keras. SpaceX juga mengirimkan 3.667 terminal tambahan dan memberikan layanan kepada mereka.

Lebih lanjut, USAID juga membayar sekitar USD800.000 (Rp11,4 miliar) untuk biaya transportasi mengirimkan terminal-terminal ini ke Ukraina. Secara total, pembayar pajak AS membayar SpaceX lebih dari USD3 juta (Rp43 miliar).

Ini jauh dari komentar asli SpaceX tentang masalah ini.

“Saya bangga bahwa kami dapat menyediakan terminal untuk orang-orang di Ukraina,” kata Presiden SpaceX Gwynne Shotwell pada konferensi Satelit 2022 di Washington DC bulan lalu. “Saya tidak berpikir AS telah memberi kami uang untuk memberikan terminal ke Ukraina.”

Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh USAID, agensi mengklasifikasikan pengaturan yang melihat 5.000 terminal Starlink dikirim ke Ukraina sebagai "kemitraan publik-swasta."

Wartawan luar angkasa Joey Roulette memperhatikan satu hal menarik tentang siaran pers USAID: Badan tersebut mengedit versi asli pernyataan di situs webnya untuk menghapus USD10 juta (Rp143 miliar) yang diklaimnya ditanggung oleh SpaceX.

Seorang juru bicara USAID kemudian merevisi klaim yang mengatakan bahwa pengiriman Starlink dimungkinkan oleh berbagai pemangku kepentingan, yang kontribusi gabungannya bernilai lebih dari USD15 juta (Rp215 miliar) dan memfasilitasi pengadaan, penerbangan internasional, transportasi darat, dan layanan internet satelit terminal Starlink dari 5.000 orang.

Sekali lagi, USAID membayar USD1.500 per terminal. Menurut Washington Post, SpaceX tidak menanggapi pertanyaan tentang harga.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan Elon Musk menerima dana yang signifikan dari pemerintah AS. FCC sebelumnya telah memberikan SpaceX dana USD886 juta (Rp12,7 triliun) untuk meningkatkan broadband pedesaan dengan Starlink. Dan Tesla telah menerima miliaran dana pemerintah juga.

Saat Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, Ukraina langsung khawatir tentang kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan seluruh dunia.

"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina," pendiri SpaceX Elon Musk mentweet kepada Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov pada 26 Februari sebagai tanggapan atas permintaan bantuan pribadi. "Lebih banyak terminal dalam perjalanan."

Dan kini terungkap sudah bahwa Musk memberikan layanan Starlink kepada Ukraina dengan banyak bantuan dari pemerintah AS. Dan bantuan besar dari pembayar pajak AS.

Tag: Elon Musk, SpaceX, Ukraina

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Aaron P. Bernstein