Co Founder dan CEO GoJek, Kevin Aluwi menceritakan pengalamannya selama mendirikan Gojek. Kevin mengatakan, ia masih ingat saat Gojek baru meluncurkan aplikasi pada tahun 2015, mereka hanya memiliki tiga produk, yaitu GoRide, GoShop dan GoSend.
Kevin mengatakan ia ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki mitra Gojek sehingga tak hanya sekadar untuk antar-jemput penumpang. Oleh karena itu, ada GoShop untuk membeli barang di minimarket dan GoSend untuk jasa titip antar barang.
Dalam video YouTube bertajuk "Vodcast SSI Ep 3 - Kevin Aluwi: Think Big, Start Small, Be Agile: Bagaimana Gojek Menjadi Super App", lebih lanjut Kevin mengatakan alasan mereka meluncurkan GoFood yakni karena mereka melihat kebanyakan orang-orang meminta dibelikan makanan melalui GoShop. Dari situlah Kevin sadar akan kebutuhan masyarakat sehingga meluncurkan GoFood.
Baca Juga: Per-Februari Pinhome Home Service Tidak Terintregasi dengan Gojek, Berikut Ketentuan Terbarunya
Kemudian, Gojek pun meluncurkan GoPay karena melihat kendala mitra dan pelanggan yang sering kesulitan soal kembalian. Dengan keribetan bayar-membayar secara tunai, akhirnya GoPay pun diluncurkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kevin sendiri mengaku senang saat baru diluncurkan pada tahun 2015, Gojek menjadi ramai dibicarakan orang. Kevin sangat berterimakasih bagaimana Gojek mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
Untuk memastikan apakah sebuah startup layak dipertahankan dan diperjuangkan, Kevin mengatakan yakni dengan melihat apakah milestone yang ditargetkan mampu tercapai atau tidak. Selain itu juga sambil dibandingkan dengan pengeluaran yang selama ini dikeluarkan, termasuk budget marketing hingga para programer. Paling tidak, dalam waktu enam bulan bisa dilihat apakah bisnis yang dijalankan bagus atau tidak.
Kevin turut menceritakan momen-momen Gojek sering bermasalah setiap hari jam 4 sore pada waktu-waktu pulang kerja bisa sangat hectic karena tingginya permintaan. Namun, Kevin mengakui bahwa ini adalah masalah yang bagus, tapi tetap harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak selalu mengecewakan customer.
Untuk menciptakan produk yang baik, Kevin mengungkap perlu evaluasi dan pengerjaan yang tak cukup dalam hitungan bulan, bisa sampai tahunan. Dalam mencari karyawan atau talent, Kevin mengatakan tidak memiliki formula khusus. Ini karena Kevin percaya, talent terbaik bisa datang dari latar belakang mana saja, tidak melulu harus dari universitas ternama.
Salah satu cara marketing yang dilakukan Gojek adalah dengan membagikan helm dan jaket Gojek. Namun, tujuan utamanya justru untuk memberikan layanan terbaik dan profesional. Hal tersebut dapat terlihat dari helm dan jaket resmi agar mitra juga terlatih untuk profesional.
Meski demikian, Kevin tidak mewajibkan para mitra untuk menjadi full-time driver. Jam kerja mereka dapat mereka tentukan sendiri, bisa per hari, per minggu atau bahkan per bulan.