Jum'at, 22 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Elon Musk Masih Bungkam, Begini Kontroversi Monyet Penelitian yang Mati Dipasang Chip Komputer

Foto Berita Elon Musk Masih Bungkam, Begini Kontroversi Monyet Penelitian yang Mati Dipasang Chip Komputer
WE Entrepreneur, Jakarta -

Sebanyak 700 halaman laporan kedokteran hewan yang dirilis oleh penentang penelitian hewan perihal monyet yang digunakan untuk penelitian oleh Neuralink milik Elon Musk. Sebagaimana diketahui, Neuralink tengah menembangkan chip untuk otak manusia” dengan laboratorium pengujian hewan di Fremont.

Perusahaan yang didirikan di San Francisco pada tahun 2016 ini menanamkan elektroda ke dalam otak monyet sebagai upaya untuk mengatasi kelumpuhan dan gangguan neurologis pada manusia.

Melansir Mercury News di Jakarta, Rabu (23/2/22) Neuralink menargetkan chip tersebut memungkinkan manusia yang disempurnakan dengan komputer untuk mengalahkan kecerdasan buatan jika kemampuan teknologi itu melampaui manusia.

Baca Juga: Ini 5 Janji Besar Elon Musk soal Pasang Chip di Otak Manusia, Berani Coba?

Di tengah penelitian hewan yang sangat rahasia karena sifatnya kontroversial, kelompok kesejahteraan hewan menentang studi semacam itu. Mereka memberikan pandangan dengan menggunakan undang-undang kebebasan informasi untuk mendapatkan laporan veteriner dari universitas yang merinci penelitian Neuralink. riset.

Ketenaran Musk kini menarik perhatian pada tujuan kelompok itu. Kelompok itu pun bersikeras bahwa Neuralink telah keluar jalur. Catatan tersebut mengungkapkan pola mengganggu monyet yang menderita infeksi sistemik kronis akibat operasi kasar mereka dan bukti bahwa monyet menderita tekanan psikologis yang ekstrem. Hal tersebut tertuang dalam pengaduan ke Departemen Pertanian AS yang mengatur laboratorium pengujian hewan.

Seperti gambaran umum penelitian hewan, banyak materi dalam laporan sangat mengganggu, menunjukkan bahwa monyet sering menderita infeksi bakteri, kehilangan jari, luka mengalir, gangguan pencernaan berdarah dan perilaku stres termasuk menolak makan.

Hewan-hewan itu diberi obat-obatan dari daftar 40 obat-obatan yang mencakup obat penghilang rasa sakit opiat seperti fentanil, ketamin, obat penenang, anti-peradangan, antibiotik dan pentobarbital untuk eutanasia, laporan menunjukkan. Kematian seekor monyet dikaitkan dengan lem yang meresap ke otaknya.

Protokol penelitian Neuralink mengakui bahwa pekerjaan tersebut berpotensi menyebabkan lebih dari sekadar rasa sakit atau kesulitan sesaat pada monyet. Undang-undang federal mengizinkan penderitaan pada hewan penelitian, dalam kondisi tertentu, dan USDA tidak menemukan pelanggaran dalam inspeksinya terhadap fasilitas Neuralink.

Namun, tuduhan oleh kelompok dokter telah menempatkan Musk di tengah kontroversi peraturan lainnya. Hingga kini, baik perusahaan atau Musk sendiri pun masih bungkam.

Meski demikian, Neuralink menjelaskan praktik penelitiannya secara rinci, dan mengatakan bahwa pihaknya benar-benar berkomitmen untuk bekerja dengan hewan dengan cara yang paling manusiawi dan etis.

"Itu adalah tanggung jawab kami sebagai pengasuh untuk memastikan bahwa pengalaman mereka damai dan sejujurnya, segembira mungkin,” ujar Neuralink dalam sebuah posting blog yang dikeluarkan sebagai tanggapan atas tindakan kelompok dokter.

Materi promosi perusahaan mengklaim bahwa implan yang akan dipasang pada manusia, akan membuat orang lumpuh mengontrol komputer dan perangkat seluler untuk berkomunikasi dengan lebih mudah menggunakan teks atau ucapan buatan.

Penelitian ini tampaknya telah berhasil. Video Neuralink April 2021 menunjukkan bahwa monyet yang ditanamkan dengan dua elektroda otak perusahaan dapat memainkan game komputer menggunakan pikirannya sendiri.

Dan para peneliti mengakui keberhasilan Musk dalam makalah 2019 di Journal of Medical Internet Research.

“Elon Musk dan Neuralink telah berhasil mengatasi masalah utama yang menghambat generasi berikutnya dari antarmuka otak-komputer invasif, dan bahwa teknologi tersebut berpotensi memulihkan koneksi otak yang terputus oleh penyakit. seperti Alzheimer."

Meski demikian, menurut laporan 15 dari 22 monyet yang diteliti Neuralink mati akibat penelitian tersebut.

Tag: Elon Musk, Neuralink

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Aaron P. Bernstein