Senin, 20 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

15 dari 23 Monyet Percobaan Implan Otak Mati, Elon Musk Dituntut Organisasi Hak Asasi Hewan

Foto Berita 15 dari 23 Monyet Percobaan Implan Otak Mati, Elon Musk Dituntut Organisasi Hak Asasi Hewan
WE Entrepreneur, Jakarta -

Perusahaan chip otak Elon Musk, Neuralink, menghadapi gugatan hukum dari kelompok hak asasi hewan yang menuduh perusahaan itu membuat monyet mengalami penderitaan ekstrem selama bertahun-tahun melakukan eksperimen mengerikan.

Chip otak Neuralink yang diklaim Musk suatu hari akan membuat manusia menjadi sangat cerdas dan membuat orang lumpuh berjalan lagi, ditanamkan di otak monyet selama serangkaian tes di University of California, Davis dari 2017 hingga 2020.

Mengutip New York Post di Jakarta, Selasa (15/2/22) dalam satu contoh, seekor monyet diduga ditemukan kehilangan beberapa jari tangan dan kakinya yang kemungkinan dikarenakan mutilasi diri atau trauma lain yang tidak diketahui. Monyet itu kemudian dibunuh selama prosedur terminal, ujar pengakuan kelompok itu dalam salinan pengaduan yang dibagikan kepada The Post.

Baca Juga: Diam-diam Sedekah, Elon Musk Ternyata Sumbang 5 Juta Saham Tesla Tahun Lalu

Dalam kasus lain, seekor monyet memiliki lubang yang dibor di tengkoraknya dan elektroda ditanamkan ke otaknya, kemudian diduga mengalami infeksi kulit berdarah dan harus di-eutanasia.

Dalam contoh ketiga, monyet kera betina memiliki elektroda yang ditanamkan ke otaknya, kemudian mual, muntah, dan terengah-engah. Beberapa hari kemudian, para peneliti menulis bahwa hewan itu "tampaknya pingsan karena kelelahan" dan kemudian di-eutanasia. Otopsi kemudian menunjukkan monyet itu menderita pendarahan otak, menurut laporan.

Eksperimen tersebut melibatkan 23 monyet secara keseluruhan. Setidaknya 15 dari mereka meninggal atau di-eutanasia pada tahun 2020, menurut kelompok itu berdasarkan laporan pada catatan yang dirilis melalui undang-undang catatan terbuka California.

"Hampir setiap monyet yang dipasang implan di kepalanya menderita efek kesehatan yang cukup melemahkan," ujar Jeremy Beckham, direktur advokasi penelitian Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab, mengatakan kepada The Post. “Mereka, sejujurnya, melukai dan membunuh hewan-hewan itu.”

Laporan mengerikan itu muncul saat Neuralink berencana untuk memulai tes manusia pertamanya. Musk mengatakan pada bulan Desember bahwa dia ingin memulai uji coba manusia untuk perangkat pada tahun 2022 dan perusahaan memposting daftar pekerjaan untuk direktur uji klinis Januari ini.

Kelompok di balik laporan tersebut, Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab, mengadvokasi veganisme dan alternatif untuk pengujian hewan, posisi yang terkadang membuat kelompok tersebut bertentangan dengan American Medical Association. Ia juga sebelumnya menerima dana dari kelompok hak-hak hewan kontroversial PETA, menurut laporan The Guardian.

Beckham mengungkap bahwa grup tersebut saat ini tidak memiliki hubungan apa pun dengan PETA, tetapi terkadang menangani masalah yang tumpang tindih.

Organisasi tersebut menuduh Neuralink dan UC Davis melakukan sembilan pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Hewan federal, tindakan federal yang dirancang untuk mengurangi penderitaan selama percobaan pada hewan.

Kelompok ini juga menuntut UC Davis agar membuat mereka merilis lebih banyak foto, video, dan informasi tentang monyet di bawah undang-undang catatan publik California.

Dugaan pelanggaran tersebut sangat kontras dengan materi yang dibagikan secara publik dari Neuralink. Dalam sebuah video yang diposting di YouTube April lalu, perusahaan itu menunjukkan seekor monyet yang sehat dan tampak bahagia memainkan video game Pong dengan otaknya.

Seorang juru bicara UC Davis mengatakan kepada The Post bahwa pekerjaannya dengan Neuralink berakhir pada tahun 2020 dan Komite Perawatan dan Penggunaan Hewan Institusional universitas telah secara menyeluruh meninjau dan menyetujui proyeknya dengan Neuralink.

“Kami berusaha untuk memberikan perawatan terbaik untuk hewan yang kami tanggung,” ujar juru bicara itu. “Penelitian hewan diatur secara ketat, dan UC Davis mengikuti semua hukum dan peraturan yang berlaku termasuk dari Departemen Pertanian AS.”

Tag: Elon Musk, Neuralink

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Aaron P. Bernstein