Usai meluncur ke luar angkasa, orang terkaya dunia dan pendiri Amazon, Jeff Bezos membayar USD200 juta (Rp2,8 triliun) untuk menamai cabang baru Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Smithsonian.
Miliarder itu akan memajang namanya di Pusat Pembelajaran Bezos yang baru dan beberapa lokasi lain di sekitar museum setidaknya selama 50 tahun, menurut ketentuan perjanjian yang diperoleh MarketWatch.
Melansir Daily Mail di Jakarta, Rabu (2/2/22) sumbangan tersebut adalah yang terbesar yang pernah diberikan kepada Smithsonian. Ini akan menutupi biaya renovasi dan pusat pendidikan sains, teknologi, teknik dan seni (STEAM) baru. Renovasi tersebut diatur untuk berada di gedung baru yang terhubung ke Sayap Timur National Air and Space di National Mall di Washington, D.C.
Baca Juga: Ingin Hidup Abadi, Jeff Bezos Rekrut Ilmuwan Top Dunia untuk Awet Muda Selamanya
Seiring dengan pusat STEAM, sebagian besar renovasi akan fokus pada area restoran museum yang ada musim semi ini dan menggantinya dengan gedung baru. Adapun rencana pembukaannya yakni pada tahun 2026 untuk menandai peringatan 50 tahun Museum Dirgantara dan Antariksa Nasional, Gedung National Mall dan peringatan 250 tahun Amerika Serikat.
Nama pendiri Amazon dan Blue Origin juga akan diukir pada patung kaca baru untuk menghormati semua orang yang telah menyumbangkan USD10 juta (Rp143 miliar) atau lebih, yang dipajang di dinding Distinguished Benefactors Room di Kastil Smithsonian, dinding donor lain di National Air dan Lokasi Virginia Museum Luar Angkasa.
Bezos meluncur ke luar angkasa dengan roket suborbital Blue Origin-nya pada 20 Juli 2021. Bezos lepas landas dari pangkalan di Van Horn, Texas, bersama saudaranya Mark, Oliver Daemen yang berusia 18 tahun, pelanggan pertama yang membayar untuk membeli penerbangannya, dan Wally Funk yang berusia 82 tahun, pernah lulus program luar angkasa NASA di tahun 1960-an tetapi tidak pernah sampai ke luar angkasa karena penerbangan wanita dibatalkan.
Mereka naik selama empat menit sebelum pendorong roket New Shepard terpisah dari kapsul mereka. Perjalanan 10 menit mereka menghabiskan biaya USD5,5 miliar (Rp78 triliun) atau $550 juta (Rp7,8 triliun) per menit.
Awak Blue Origin Bezos melakukan perjalanan 66 mil di atas permukaan Bumi, 13 mil lebih tinggi dari miliarder Virgin Galactic Branson.
Nama Bezos juga akan dikaitkan dengan program baru untuk siswa sekolah menengah dan menengah yang disebut Bezos Science and Technology Challenge dan program yang disebut Bezos Empowered Educators yang akan mempercepat dan memperluas program pendidikan STEAM terintegrasi secara nasional, dimulai secara lokal di DC. wilayah metro, sesuai dengan kesepakatan.