CEO dan co-founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata menuturkan bahwa sumber daya manusia yang pandai di bidang teknologi dari Indonesia sangatlah sedikit. Oleh karena itu, Edward membongkar bahwa Kopi Kenangan memiliki teknisi di Beijing.
"Indonesia sekarang punya teknisi yang pintar-pintar dan bagus-bagus, tapi nggak banyak. Itu yang menjadi perhatian banyak pemilik start-up," ujar Edward sebagaimana dikutip dari video YOuTube Gita Wirjawan 'Jebakan Rasa Cepat Puas | #Endgame ft. Edward Tirtanata Kopi Kenangan (Part 2).'
Baca Juga: Cerita Edward Tirtanata saat Gagal Berbisnis Sebelum Sukses dengan Kopi Kenangan
Oleh karena itu, di Indonesia ada 'talent war' sehingga mereka yang pandai di bidang teknologi malah jadi 'perang gaji'. Dengan memiliki SDM di Beijing, Edward cukup yakin Kopi Kenangan bisa bertahan jika ada disrupsi.
Kopi Kenangan saat ini memiliki ribuan karyawan. Untuk satu toko, Edward mengatakan bisa membutuhkan dana USD40-50 ribu yang akan balik modal dalam 4-8 bulan.
Saat ini, Kopi Kenangan sudah menyandang status Unicorn. Namun, Edward menganggap itu malah menjadi paranoid baginya karena tanggung jawab semakin besar. Oleh karena itu ia menerapkan prinsip 'Day 1 Mentality'.
"Kalaupun kita menjadi unicorn, kita juga belum selesai perjalanannya. Unicorn yang terjun bebas banyak," ujar Edward seraya menambahkan kejatuhan WeWork.