CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata menceritakan titik terendahnya saat mendirikan Kopi Kenangan. Ialah saat corona datang tanpa diundang hingga omzet Kopi Kenangan terjun bebas.
Padahal, saat itu perusahaannya tengah mendulang cuan yang luar biasa. Pendanaan investor juga baru masuk sehingga Edward memiliki mimpi-mimpi besar untuk Kopi Kenangan kedepannya.
Namun, corona datang memporak-porandakan semuanya. Corona membuat Kopi Kenangan kehilangan omzet hingga 50%. Tetapi Edward tak patah arang, yang terpenting baginya saat itu adalah menjaga timnya. Ia tidak melakukan PHK atau pemotongan gaji agar karyawan di Kopi Kenangan senantiasa merasa aman. Edward bahkan rela hanya digaji Rp1.
Baca Juga: Cerita Edward Tirtanata yang Diremehkan saat Baru Membuka Kedai Pertama Kopi Kenangan
Edward berujar bahwa karyawan atau SDM adalah aset yang harus dijaga. Terlebih, sebagai kedai kopi, mereka memberikan pelayanan. Ini karena ujung tombak perusahaan adalah mereka sang front liner.
Terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini, Edward sadar bahwa ia harus 'menjemput bola'. Ia pun menghampiri di mana pelanggan berada seperti membuka toko di sebuah ruko perumahan. Jika sebelum pandemi hanya mampu terjual 200-300 cups per hari, setelah pandemi justru berhasil menjual 1.000 cups per hari.
"Karena semua orang udah gak ada di kantor, mereka di rumah, gitu," ujar Edward.
Oleh karena itu, Edward langsung menggunakan data dan melihat kecamatan-kecamatan yang banyak perumahannya untuk membuka cabang Kopi Kenangan selanjutnya di tengah pandemi.
Hingga akhirnya pada Desember 2020, revenue Kopi Kenangan naik sebesar 70-80 persen year on year. Selain itu, transaksi digital juga meningkat hingga 200 persen. Selama perjuangan itu, Edward berkali-kali dimarahi investor karena omzet yang turun drastis.
Edward sendiri sebelum mendirikan Kopi Kenangan pernah membuka perusahaan batu bara, namun bangkrut. Oleh karena itu, masalah dan tantangan yang datang dalam berbisnis, disebutkan Edward "cukup bawa tidur saja". Karena ia optimis pasti ada jalan.
Saat di tengah kesulitan itu, bukan hanya investor yang menjadi tanggung jawab Edward, tetapi juga 3.000 karyawan beserta keluarganya.
"Ketika kolaps, ya 3.000 keluarga gak bisa makan, gitu kan," ujar Edward.
Namun, dalam video YouTube "I'M POSSIBLE MERRY RIANA : DARI KENANGAN JADI KEMENANGAN - EDWARD TIRTANATA (1/2)", Edward mengaku yakin dan percaya dengan ambisinya.
Edward sendiri sebelum Kopi Kenangan sesukses sekarang, ada saat di mana temannya memandang sebelah mata bisni Kopi Kenangan yang baru pertama kali buka di daerah perkantoran Kuningan. Ketika Edward mengatakan ingin menjadi kedai kopi No. 1 di Indonesia dan Asia Tenggara, temannya menertawakan karena terlalu ambisius.
Namun, Edward mengatakan bahwa mimpi haruslah besar. Karena jika jatuh pun masih di antara bintang-bintang.