Jum'at, 03 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Edward Tirtanata Coba Ratusan Resep untuk Membuka Toko Pertama Kopi Kenangan

Foto Berita Edward Tirtanata Coba Ratusan Resep untuk Membuka Toko Pertama Kopi Kenangan
WE Entrepreneur, Jakarta -

CEO dan Co Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata memilih untuk memperbanyak volume penjualan daripada mencari margin yang 'tebal' saat mendirikan Kopi Kenangan. Dengan ukuran outlet yang kecil dan hanya di bawah tangga, namun ketika disukai pelanggan karena rasa dan harganya juga yang murah, itu adalah pencapaian bagi Kopi Kenangan.

Untuk mendapatkan resep yang enak hari ini, Edward bahkan harus mencoba 200-300 resep kombinasi. Bahkan, sampai satu malam sebelum buka, ia dan timnya masih terus mencoba-coba. Hingga hari ini pun, Edward masih terus mencoba resep-resep baru.

Baca Juga: Edward Tirtanata Targetkan Kopi Kenangan Tersebar di Seluruh Asia Tenggara

Oleh karena itu, dalam video YouTube "Edward T & Wiwik Widyaningsih | Bagaimana Menjadi Pemimpin Dunia Digital | Next Gen Summit 2021", Edward mengatakan akan terus mencoba untuk menjadi lebih baik lagi.

Saat hari pertama buka, Kopi Kenangan sudah terjual 700 cups. Padahal, Edward tidak berekspektasi sebanyak itu. Edward merasa itu karena nama Kopi Kenangan yang unik dan menarik serta rasa yang berbeda dan harga yang relatif murah.

Edward percaya betul kemampuan 'mulut ke mulut'. Ketika sebuah brand disukai pelanggannya, maka pelanggan tersebut akan memberi tahu temannya yang lain. Saat itu, Kopi Kenangan belum melakukan pemasaran yang aktif, namun ia memberikan sampel di gelas kecil kepada karyawan perkantoran.

Edward juga sampai berkolaborasi dengan KEB Hana Bank karena ia berpikir gerai Kopi Kenangan cukup kecil untuk bisa 'menempel' kemanapun. Kolaborasi seperti itu pun terus dilakukan Edward hingga hari ini yang sudah berkolaborasi dengan Pertamina hingga Pizza Hut.

Lebih lanjut, Edward berujar bahwa ketika seseorang berpikir 'out of the box' dengan membuat pasar sendiri dan mendisrupsi pasar yang ada, ia justru akan menjadi 'pemain' terbaiknya. Oleh karena itu, dengan modal terbatas, Edward membuka Kopi Kenangan, yang mana biasanya, cafe itu harus ada sofa dan WiFi yang stabil. Namun, Edward berpikiran berbeda dengan konsep 'grab and go'.

Adapun prioritas bagi Edward dalam membesarkan Kopi Kenangan adalah customer dengan terus konsistensi dan memberikan kualitas terbaik.

Kopi Kenangan memiliki mimpi dan visi untuk ekspansi ke luar negeri. Namun, selama pandemi, Kopi Kenangan berfokus pada ekspansi dalam negeri. Namun, jika pandemi sudah selesai, Edward ingin merealisasikan "Kopi Indonesia untuk Dunia."

"Kita enggak mau hanya jadi brand lokal saja, kita harus menjadi brand global," tandas Edward.

Saat awal pandemi, Edward bahkan rela dibayar hanya Rp1. Namun, setelah omzet membaik, Edward mulai kembali digaji. Ini karena Edward peduli dengan karyawan, karena mereka lah garda terdepan perusahaan. Bahkan, THR hingga gaji tetap full dibayarkan Edward untuk karyawan-karyawannya. Di tahun 2021, Edward sudah menaikkan gaji karyawan.

Edward pun berpesan, di setiap perjalanan pasti akan ada kesulitan. Namun, jangan lupa juga, pasti ada jalan keluar dari semuanya. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa memutar otak.

"Kalau kita mau berusaha, pasti bisa kita lalui. Pasti ada jalan," ujar Edward.

Lebih lanjut, Edward menuturkan untuk membangun sebuah brand, jangan lupa produk harus unik dan menarik, dengan demikian hal-hal itu akan menarik peminat.

Saat membangun Kopi Kenangan sendiri, Edward bahkan memulai dengan mesin kopi yang bagus, meski mesin tersebut second, serta susu Greenfields yang terkenal mahal. Karena yang terpenting adalah kualitas.

Terakhir, Edward juga menuturkan pentingnya berinvestasi di era digital karena semua orang saat ini selalu menggunakan smartphone mereka. Oleh karena itu, Kopi Kenangan memiliki aplikasi yang membuat para pelanggannya lebih nyaman untuk memesan kopi. Bisa diantar, atau diambil sendiri ke gerai terdekat di seluruh Indonesia.

Tag: Edward Tirtanata, Kopi Kenangan

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Instagram/Edward Tirtanata