Miliarder filantropi, Bill Gates dapat melihat bagaimana pandemi Covid dapat dikelola pada musim panas 2022 mendatang. Dan tampaknya, cara tersebut ternyata sangat sederhana.
Pada hari Rabu, salah satu pendiri Microsoft ini membagikan dua langkah kunci yang menurutnya akan membantu menaklukkan Covid dalam sebuah wawancara di Forum Ekonomi Baru Bloomberg. Menurut Gates, kedua strategi itu adalah terus vaksinasi di seluruh dunia, dan gunakan obat antivirus yang sedang naik daun untuk mencegah keparahan dan kematian.
Melansir CNBC International di Jakarta, Selasa (23/11/21) menurut Gates, mengakhiri pandemi bukan berarti memberantas Covid sepenuhnya. Namun, menurunkannya ke jumlah yang sangat kecil pada akhir tahun 2022.
Baca Juga: Alhamdulillah! Kabar Gembira dari Bill Gates, Pandemi Covid-19 Bakal Segera Mirip Flu Biasa
Target itu tetap realistis, mengingat kemajuan dalam vaksin dan obat antivirus. Sebagai permulaan, vaksin adalah pencapaian yang sangat bagus. Di Amerika Serikat, 69% populasi saat ini divaksinasi penuh terhadap Covid, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Di negara-negara berpenghasilan rendah, akses dan permintaan vaksin sama-sama rendah. Hanya 4,7% orang di negara berpenghasilan rendah yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid.
Meski demikian, Gates memprediksi, akses tersebut dapat meningkat tahun depan, karena kendala pasokan sebagian besar akan teratasi. Permintaan akan vaksin bisa lebih sulit untuk digalakan, terutama di tempat-tempat di mana epidemi belum terlihat, seperti negara-negara Afrika sub-Sahara.
Adapun obat antivirus, Gates menyebutnya cukup mengesankan, meskipun faktanya belum ada satupun yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Obat-obatan tersebut, jika disetujui, dapat secara drastis menurunkan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan sakit parah akibat Covid.
Produsen obat Merck dan Pfizer sama-sama menyerahkan data ke FDA untuk pil antivirus Covid mereka dengan nama masing-masing disebut molnupiravir dan Paxlovid. Jika disetujui, perawatan dapat tersedia di AS pada akhir tahun. Awal bulan ini, Inggris menyetujui molnupiravir, menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya.
Anda bisa minum obat ini segera setelah Anda positif Covid-19. Namun, harga jualnya masih belum diketahui. Obat Covid-19 tentu lebih mudah diberikan daripada perawatan intravena seperti remdesivir, dan dapat diformulasikan kembali menjadi versi yang lebih murah untuk negara-negara berpenghasilan rendah.
Dalam uji klinis Merck, pasien yang tidak divaksinasi dengan kasus Covid ringan atau sedang yang menggunakan molnupiravir dalam waktu lima hari setelah gejala berkembang mengalami penurunan sekitar 50% dalam tingkat rawat inap dan kematian.
Dalam uji coba Pfizer, Paxlovid dan ritonavir mengurangi risiko rawat inap atau kematian pada pasien berisiko tinggi sebesar 89%.
Baik vaksin dan obat antivirus, tingkat keparahan penyakit dan kematian akibat Covid seharusnya turun cukup dramatis pada musim panas mendatang. Namun, dia mengingatkan, untuk tetap berhati-hati akan munculnya varian Covid baru yang lebih berbahaya.
“Saat ini, buktinya adalah [varian baru] tidak mungkin,” kata Gates. "Tapi itu tidak bisa dikesampingkan."