Platform sosial media Facebook Inc tengah berupaya dalam membuat Instagram for Kids alias Instagram ramah anak. CEO Instagram Adam Mosseri membela upaya perusahaannya saat mengumumkan langkah tersebut dalam sebuah posting blog.
"Membangun platform Instagram Kids untuk anak-anak usia 10-12 masih hal yang benar untuk dilakukan,” tulis Mosseri sebagaimana dikutip dari CNBC Make It di Jakarta, Selasa (28/9/21).
Baca Juga: Sisi Gelap Facebook Rusak Kesehatan Mental, Mark Zuckerberg Tolak Ubah Algoritma!
Langkah ini dilakukan mengikuti penyelidikan yang dilaporkan Wall Street Journal bahwa banyak remaja yang bunuh diri karena Instagram. Kabar tersebut datang dari penelitian internal Facebook yang menunjukkan bahwa di antara remaja yang melaporkan pikiran untuk bunuh diri, 13% pengguna Inggris dan 6% pengguna Amerika melacak masalah tersebut merujuk ke Instagram.
Setelah publikasi laporan, anggota parlemen meminta Facebook untuk membatalkan rencananya untuk Instagram Kids. Namun, Mosseri tak bergeming dan tetap mempertahankan rencana tersebut.
“Kami sangat percaya bahwa lebih baik bagi orang tua untuk memiliki opsi untuk memberi anak-anak mereka akses ke versi Instagram yang dirancang untuk mereka — di mana orang tua dapat mengawasi dan mengontrol pengalaman mereka — daripada mengandalkan kemampuan aplikasi untuk memverifikasi usia anak-anak. yang terlalu muda untuk memiliki KTP,” tulisnya.
Sementara itu, ternyata CEO Facebook Mark Zuckerberg mmembiarkan anak-anaknya menggunakan setidaknya salah satu platform perusahaan media sosialnya.
Pada tahun 2019, Zuckerberg mengatakan kepada Fox News bahwa dia mengizinkan kedua putrinya untuk menggunakan produk obrolan video Facebook, Portal, sejak mereka berusia 2 tahun.
“Saya membiarkan anak-anak saya menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang tua saya, sehingga mereka dapat tetap berhubungan dengan kakek-nenek mereka dengan mudah, [dan] bibi mereka yang tinggal di seluruh negeri,” kata Zuckerberg.
Meskipun Zuckerberg mengakui tidak ingin anak-anaknya duduk di depan TV atau komputer untuk waktu yang lama, dia mengatakan menggunakan produk obrolan video seperti Portal dapat memberikan manfaat kesehatan bagi beberapa anak.
Ketika membahas tentang screen time dan media sosial memengaruhi anak-anak, penelitian bisa jadi saling bertentangan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLOS ONE, menunjukkan bahwa Anak berusia sembilan dan 10 tahun yang menghabiskan banyak waktu di depan layar hanya "sedikit" lebih mungkin mengalami gangguan perhatian, gangguan tidur, dan nilai yang lebih rendah daripada rekan-rekan mereka.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara waktu layar dan tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi pada anak-anak, dan menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan layar memiliki lebih banyak teman dekat.
Namun, pada tahun 2016, sekelompok peneliti meninjau 70 penelitian tentang media sosial dan kesehatan mental anak-anak. Laporan yang diterbitkan dalam Journal of Mental Health menunjukkan bahwa beberapa pengguna media sosial remaja lebih bahagia dan lebih terhubung dengan orang lain. Sementara yang lain melaporkan lebih banyak tanda-tanda depresi atau kecemasan.