Dogecoin Foundation mengumumkan telah memasukkan nama baru di dewan penasihat perusahaan, yaitu Vitalik Buterin yang merupakan pendiri Ethereum serta miliarder Elon Musk yang telah lama dikenal membela Dogecoin. Bos Tesla dan SpaceX ini diwakili oleh Jared Birchall.
Dikutip dari laman resminya wajah baru ini memang bagian dari langkah pembaruan lembaga yang merupakan bagian terpadu dari kripto DOGE itu.
“Peran kami adalah untuk mempercepat pengembangan Dogecoin Core, melalui kerjasama dengan beragam sponsor dan kontributor baru,” sebut mereka.
Baca Juga: Jeff Bezos Gugat NASA ke Pengadilan Gegara Kasih Kontrak ke SpaceX Elon Musk
Dogecoin Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mendukung cryptocurrency dengan advokasi dan perlindungan merek dagang. Yayasan itu didirikan pada tahun 2014 tetapi dibubarkan seiring waktu. Sekarang, grup tersebut mencari pendanaan selama tiga tahun untuk mempekerjakan staf dan bekerja di Dogecoin secara penuh waktu.
Menurut situs web yayasan, anggota grup akan bertemu setiap bulan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan proyek Dogecoin.
“Kami sedang mengembangkan mata uang untuk rakyat, dan kami berusaha untuk melakukan kebaikan setiap hari,” katanya sebagaimana dikutip dari Fortune di Jakarta, Kamis (19/8/21).
Untuk diketahui, ada empat orang di dewan penasihat yang tertera di sana, yakni Jared Birchall (mewakili Elon Musk sebagai penasihat bidang hukum dan keuangan), Max Keller (penasihat pengembangan Dogecoin Core dan teknis), Billy “Shibetoshi Nakamoto” Markus (Penasihat urusan komunitas) dan Vitalik Buterin (penasihat blockchain dan kripto).
Billy Markus adalah pendiri awal Dogecoin bersama Jackson Palmer. Anggota lainnya termasuk anggota sebelumnya dari Dogecoin Foundation, Jens Weichers, dan pengembang inti Dogecoin Michi Lumin dan Ross Nicoll.
Dogecoin yang dimulai sebagai cryptocurrency meme pada tahun 2013 kini telah berkembang menjadi raksasa bernilai miliaran dolar serta didukung oleh tokoh dan miliarder berpengaruh seperti Mark Cuban dan Elon Musk.