Setelah tayang perdana pertengahan Maret 2021 lalu, acara reality show The Apprentice: ONE Championship Edition kini telah memasuki episode puncak. Acara yang bahkan sempat dinobatkan sebagai reality show dengan jumlah penonton terbanyak hingga menembus empat juta penonton itu kini tinggal menyisakan dua kandidat, yaitu Jessica Ramella dari Venezuela dan Louie Sanggalang dari Filipina. Nantinya, kedua kandidat bakal memperebutkan tawaran pekerjaan senilai US$250 ribu untuk bekerja langsung di bawah arahan Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong sebagai Chief of Staff ONE yang baru. Sembari menunggu episode final yang akan tayang pada Senin (14/6) mendatang, pihak ONE Championship pun sengaja merilis data dan catatan singkat terkait kedua finalis.
Yang pertama adalah Jessica Ramella, sosok perempuan Tangguh yang pada usia 18 tahun telah memilih meninggalkan keluarganya dalam situasi sulit untuk mengukir jalannya sendiri. Jessica muda terus Dia bepergian dari satu negara ke negara lain demi mengejar impian profesionalnya di dunia korporat yang keras. Hingga akhirnya Jessica mendapatkan pekerjaan sebagai Direktur Penjualan di sebuah perusahaan perangkat lunak internasional terkemuka di Singapura, dimana dia juga mengikuti audisi untuk The Apprentice: ONE Championship Edition.
Dalam penampilannya di The Apprentice edisi perdana, Jessica telah berhasil memamerkan akal dan keterampilan pemecahan masalahnya dengan sangat baik. Setiap kali diberi tugas, Jessica terbukti berhasil menjalankan perannya dengan sempurna. Sebagai seorang eksekutif, Jessica memiliki banyak pengalaman. Namun demikian, Jessica juga sekaligus membuktikan bahwa aset terbesarnya adalah karakternya yang seorang perfeksionis. Yang menarik, dalam reality show ini sosok Jessica menunjukkan pada publik bahwa aset terbesar seseorang bisa saja justru jadi kelemahan terbesarnya, bila tidak dikelola dengan tepat dan baik.
Sementara pesaing Jessica, Louie Sanggalang, merupakan mantan petarung yang bahkan pernah terpuruk sebagai pecandu alkohol dan sosok remaja pemberontak yang akrab dengan aktivitas perkelahian jalanan. Lahir di Baguio City, Filipina,Louie sudah menjadi seorang ayah pada usia 21 tahun. Dua tahun setelahnya, Louie mendapati dirinya didiagnosis menderita kanker usus buntu. Beruntung Louie kemudian selamat dari cobaan itu dan mendapatkan ‘kesempatan hidup kedua’ dengan menemukan seni bela diri. Akhirnya, Louie menjadi seniman bela diri campuran profesional. Dia bahkan merebut URCC Featherweight Championship dan memegang sabuk dari 2003-2005. Pada tahun 2005, Louie menjadi semifinalis di Kamao: Matira ang Matibay, acara TV realitas tinju pertama di Filipina.
Setelah karir seni bela diri profesionalnya berakhir, Louie mengalihkan perhatiannya ke bisnis, bekerja di beberapa industri, termasuk keuangan mikro, hiburan, perhotelan, kasino, outsourcing proses bisnis, dan asuransi. Pada tahun 2018, Louie menjadi penyintas kanker Filipina pertama yang menyelesaikan North Pole Marathon. Pada tahun yang sama, ia menyelesaikan Ironman Filipina perdana dan dipromosikan ke sabuk ungu di Brazilian Jiu-Jitsu oleh Profesor Fernando Salvador dibawah Asosiasi Pedro Sauer BJJ. Di The Apprentice: ONE Championship Edition, Louie membangun reputasinya sebagai ‘pembunuh diam-diam’, ancaman strategis yang kuat, dan sekaligus eksekutif yang cakap.
Jadi, dengan catatan kedua finalis yang begitu mengagumkan, siapa menurut Anda yang bakal keluar sebagai pemenang The Apprentice: ONE Championship Edition edisi perdana ini?