Jum'at, 19 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Kisah Orang Terkaya: Jorge Paulo Lemann, Miliarder Brasil yang Dikenal sebagai Raja Bir Dunia

Foto Berita Kisah Orang Terkaya: Jorge Paulo Lemann, Miliarder Brasil yang Dikenal sebagai Raja Bir Dunia
WE Entrepreneur, Jakarta -

Miliarder Jorge Paulo Lemann adalah salah satu orang terkaya di Brasil. Berdasarkan catatan Forbes, hari ini ia berharta USD18 miliar atau setara dengan Rp252 triliun. Dia dan dua mitranya meluncurkan karirnya dengan mendirikan "Goldman Sachs Brasil" Banco Garantia pada tahun 1971.

Pria kelahiran 26 Agustus 1939, di Rio de Janeiro, Brasil ini lulusan Universitas Harvard pada tahun 1961 sebagai mahasiswa Sarjana Seni dengan jurusan Ekonomi.

Setelah menyelesaikan kelulusannya ia bergabung dengan perusahaan jasa keuangan multinasional Credit Suisse sebagai trainee.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Uday Kotak, Bankir Terkaya di India Berharta Rp203 Triliun

Pada tahun 1966, ia pertama kali berinvestasi pada perusahaan bernama Invesco dan memiliki 2% saham. Namun, perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Hingga akhirnya, ia bekerja sama dengan Marcel Herrmann Telles dan Carlos Alberto Sicupira pada tahun 1971, dan mendirikan perusahaan 'Banco Garantia' yang merupakan bank investasi mirip 'Goldma Sachs' yang berada di Amerika Serikat (AS).

Beberapa minggu setelah perusahaan didirikan, terjadi penurunan besar di pasar tetapi perusahaan ini tetap tidak terpengaruh oleh penurunan tersebut dan secara bertahap. Karena itulah perusahaan ini naik sebagai salah satu bank investasi paling terkenal di Brasil.

Setelah krisis keuangan Asia, Banco Garantia dijual ke Credit Suisse First Boston pada Juli 1998 seharga USD675 juta.

Setelah itu, Lemann mengakuisisi pabrik pembuatan bir Brasil bernama Companhia Antarctica Paulista dan Brahma Beer bersama dengan mitra bisnisnya GP Investimentos. Ia pun mengganti nama perusahaan pembuatan bir di bawah satu kepala bernama AmBev.

Pada tahun 2004, AmBev digabungkan dengan perusahaan pembuatan bir lain Interbrew dan perusahaan yang digabungkan tersebut dinamai sebagai InBev. Setahun kemudian, saham perusahaan baru, InBev, naik hingga 40%, di bawah bimbingan Lemann.

Di tahun itu pula Lemann bersama dengan mitra bisnisnya Mercel Herrmann, Carlos Alberto Sicupira dan Robert Thompson Motta mendirikan perusahaan investasi bernama 3G Capital.

Kecintaannya terhadap bir pun tak sampai disitu, pada tahun 2008, InBev menyatakan akan mengakuisisi perusahaan pembuat bir Amerika bernama Anheuser-Busch yang merupakan produsen merek seperti' Budweiser dan bir Budlight.

Penggabungan antara perusahaan InBev dan Anheuser-Busch akan diberi nama Anheuser-Busch InBev (AB InBev). Sejak itu, Jorge Paulo Lemann telah dianggap sebagai salah satu "Raja bir" dunia.

Setelah itu, memasuk tahun 2010, Jorge Paulo Lemann kembali diversifikasi bisnisnya dengan mengakuisisi saham Burger King Holdings, Inc. bersama dengan utang perusahaan yang belum terbayar. Setiap saham dibeli dengan harga USD24 dengan total kesepakatan bernilai USD4 miliar.

Pada tahun 2013, perusahaan 3G Capital menjadi berita menarik usai mengakuisisi perusahaan H.J.Heinz bekerja sama dengan maestro bisnis Warren Buffet. Ini adalah investasi yang sangat besar dan perusahaan tersebut dibeli dengan jumlah yang sangat fantastis yaitu sebesar USD28 miliar, termasuk utang perusahaan yang belum dibayar.

Taipan bisnis ini adalah anggota dewan Gillette, sebuah merek produk pria internasional yang pada awalnya bermula sebagai produsen pisau cukur pengaman pria.

Pada tahun 2014, Restaurant Brands International diakuisisi oleh dua merek besar di industri yaitu Burger King Worldwide dan Tim Hortons Inc. Lalu, pada tanggal 25 Maret 2015, perusahaan H.J.Heinz bergabung dengan 'Kraft Foods Group, Inc.' dan merger tersebut dinamai sebagai perusahaan Kraft Heinz.

Jorge saat ini juga disibukkan dengan organisasi amal Endeavour, organisasi yang membantu pengusaha baru dalam memantapkan dirinya di pasar.

Tag: Jorge Paulo Lemann, Kisah Orang Terkaya

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Getty Image/Scott Olson