Perusahaan modal ventura berteknologi bersih, Breakthrough Energy Ventures (BEV) yang dipimpin oleh pendiri Microsoft, Bill Gates berhasil mengumpulkan USD1 miliar (Rp14 triliun) untuk investasi putaran kedua.

Dilansir dari Bloomberg di Jakarta, Jumat (22/1/21) hal ini pun menjadi bukti bahwa harapan teknologi bersih semakin membesar.

Pada investasi putaran pertama, BEV telah mendukung 45 perusahaan rintisan dengan USD1 miliar pertamanya tepat saat mendapatkan momentumnya.

Perusahaan yang didirikan pada 2016 ini memiliki tujuan untuk mendanai perusahaan rintisan. Sejak itu, minat investor di sektor energi bersih pun meledak.

Baca Juga: Sambut Joe Biden, Bill Gates Gak Sabar Kerja Bareng Lawan Covid-19

Berdasarkan laporan PwC tahun 2020, dana yang mengalir ke perusahaan rintisan tersebut berfokus untuk membantu mengurangi emisi. Dana yang mengalir pun melonjal jadi USD16 miliar pada 2019, padahal pada tahun 2013 hanya USD400 juta.

Selain Bill Gates, investor utama BEV lainnya adalah bos Amazon, Jeff Bezos, Mukesh Ambani dari Reliance Industries, Richard Branson dari Virgin Group, Jack Ma dari Alibaba, dan manajer hedge fund Chris Hohn.

Selain itu, ada juga Michael Bloomberg, pendiri Bloomberg LP yang mendukung BEV. Banyak investor asli BEV terlibat dalam dana putaran kedua bersama dengan investor baru.

Adapun dana USD1 miliar selanjutnya akan digunakan pada 40-50 perusahaan rintisan. BEV akan menempatkan fokus khusus pada beberapa teknologi hijau yang lebih rumit dalam pengembangan, termasuk produksi baja dan semen yang ramah iklim, transportasi jarak jauh, dan teknologi untuk menangkap karbon dari udara.