Efek dari keberhasilnya vaksin corona atau Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer yang dikembangkan bersama mitranya perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech membawa kekayaan pendiri BioNTech, Ugur Sahin ikut melesat.
Hal itu dikarenakan saham BioNTech yang melonjak hingga 14% usai vaksin Covid-19 tersebut menunjukkan kemanjuran lebih dari 90% untuk melawan virus corona.
Berdasarkan laporan Forbes, kekayaan bersih Sahin melambung menjadi sekitar USD4,4 miliar (Rp62 triliun) dari sebelumnya USD500 juta (Rp7 triliun).
Sahin merupakan seorang dokter dan peneliti Jerman yang lahir di Turki. Ia pun mendadak jadi miliarder berkat menemukan vaksin Covid-19 ini. Namun, terlepas dari status barunya, berdasarkan laporan surat kabar lokal Jerman, ia masih bersepeda untuk bekerja setiap harinya.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Ampuh, Kekayaan Miliarder di Baliknya Langsung di Atas Awan!
Sekalipun harus mengikutip rapat bisnis penting, Sahin akan tetap santai bersepeda dengan helm khasnya. Pria 54 tahun ini setiap hari mengayuh sepedanya ke kantor BioNtech di Mainz, Jerman. Dikutip dari Okezone di Jakarta, Rabu (11/11/2020) ia melakukan perjalanan di sepanjang jalur sepeda di samping Sungai Main, jalur yang mendapat peringkat bintang lima dari ADFC pada 2008.
Untuk diketahui, Sahin bersama istrinya Oezlem Tuereci, ikut menjadi pendiri BioNTech yang kini bernilai USD24 miliar (Rp339 triliun) berkat kehadiran vaksin Covid-19 buatannya. Sahin mendirikan BioNTech pada 2008, berkat dukungan dari miliarder Jerman bersaudara Thomas dan Andreas Struengmann yang merupakan investor dari BioNTech.
Kekayaan miliarder bersaudara itu juga turut meroket hingga USD1,5 miliar (Rp21 triliun) ke kekayaan mereka, masing-masing dari mereka pun bernilai sekitar USD10,4 miliar (Rp146 triliun).
Sementara itu, menurut surat kabar Jerman Welt am Sonntag, hari ini Sahin dan istri termasuk 100 orang terkaya di Jerman.