Selama pandemi Covid-19, jaringan bioskop harus tutup sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19 secara masif di Tanah Air. Sayangnya, hal itu malah membuat para pekerja dirumahkan. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi salah satu alasan di balik bioskop yang tak boleh beroperasi.
Namun, baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan kembali memberlakukan PSBB Transisi. Kabar baiknya, bioskop boleh di buka dengan kapasitas penonton 25 persen. Di balik kabar tersebut, siapa konglomerat pemilik jaringan bioskop di Indonesia? Berikut ulasannya!
Baca Juga: Anies Bangunkan Bioskop dari Mati Suri, Nasib Dua Saham Perusahaan Perfilman Bak Langit dan Bumi!
1. Cineplex 21 Group
Cineplex 21 Group merupakan bioskop yang pertama kali hadir di Indonesia. Jaringan bioskop itu didirikan oleh Sudwikatmono yang bekerjasama dengan Benny Suherman dan Harris Lesmana. Pada tahun 1999 Sudwikatmono melepaskan kepemilikannya kepada partnernya, Benny Suherman dan Harris Lesmana.
Jaringan bioskop yang berdiri pada 21 Agustus 1987 ini pertama kali dibangun di Jalan MH Thamrin Kav. 21. Konon, dari nama jalan itulah angka 21 diambil.
Saat ini, Cineplex 21 Group terdiri dari, Cinema 21, Cinema XXI, The Premiere dan IMAX. Fokus pangsa pasar bisnis bioskop ini pun berbeda. Seperti, Cinema 21 target pasar semua kalangan sementara The Premier ditujukan bagi penonton yang lebih suka tempat mewah. Cineplex 21 sudah tersebar di seluruh Indonesia.
2. CGV Cinemas
CJ CGV merupakan jaringan bioskop asal Korea Selatan yang membuka cabang di Indonesia. CJ CGV Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 2006 oleh Ananda Siregar dan David Hilman. CGV membuka jaringan bioskop pertamanya di Paris Van Java Mall, Bandung.
Untuk diketahui, Ananda Siregar merupakan putra bungsu mantan Menteri Perdagangan, Arifin Siregar. Pria kelahiran 1975 ini merupakan lulusan Universitas Northwestern Chicago jurusan Psikologi dan Ekonomi. Sementara David Hilman merupakan Chief Operational Officer Agung Sedayu Retail Indonesia.
3. Cinemaxx
Cinemaxx didirikan pada tahun 2013 oleh cucu konglomerat Indonesia Mochtar Riady yaitu Brian Riady. Brian merupakan lulusan Universitas Texas Amerika Serikat jurusan Komunikasi Politik dan Ekonomi. Meski tergolong muda, tetapi Cinemaxx sudah bertengger di berbagai mall di Indonesia.