Mantan pasangan suami istri miliarder asal Rusia, Farkhad Akhmedov dan Tatiana Akhmedova telah bercerai sejak tahun 2000. Namun, kasus perceraian mereka begitu pelik karena Farkhad belum memberikan harta yang seharusnya didapatkan oleh Tatiana.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (2/7/2020) Farkhad merupakan miliarder ke 1.513 dunia yang memiliki harta USD1,4 miliar berkat Tansley Trading, yang memasok peralatan ke produsen gas Rusia 1987.
Pria kelahiran Azerbaijan ini menjadi senator di Rusia setelah menjadi taipan minyak dan gas. Dia masuk di daftar pebisnis dan elite politik Rusia 2018 yang dirilis Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Populasi Miliarder Dunia Bertambah, Kota Ini Penyumbang Terbanyak
Berdasarkan laporan AFP, seorang hakim di London mengatakan ingin mengambil alih penanganan kasus ini dalam beberapa minggu ke depan. Di kasus perceraian ini, Farkhad Akhmedov (64) berutang 453 juta poundsterling (Rp8 triliun) ke mantan istrinya.
Dilaporkan bahwa pengadilan tinggi Inggris dan Wales, memeberikan Tatiana Akhmedova 41,5% dari kekayaan sang suami, Farkhad Akhmedov yang bernilai USD1 miliar pada tahun 2016 lalu setelah mereka bercerai.
Farkhad sejauh ini baru membayar uang sebesar 5 juta pound sterling atau sekitar Rp89 miliar, namun tidak dibayarkan secara sukarela. Saat ini Tatiana, sang mantan istrinya telah mengajukan tindakan hukum di Inggris dan luar negeri untuk mendapatkan aset yang seharusnya diberikan kepadanya.
Beberapa aset diantaranya termasuk superyacht senilai 346 juta poundsterling (Rp6,12 triliun) dan koleksi seni senilai 115 juta poundsterling (Rp2 triliun).
Hakim yang menangani, Gwyneth Knowles sudah selesai mendengarkan proses terbaru pada Selasa, dan berharap putusan bisa keluar sebelum akhir Juli. Dia mendapat informasi bahwa Farkhad telah memindahkan kapal pesiar dan koleksi seninya ke Liechtenstein.
Tatiana menganggap hal itu sebagai strategi penggelapan. Diketahui Pria berusia 64 tahun itu membeli superyacht sepanjang 115 meter bernama MV Luna dari pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich.
Menurut Hakim, tindakan Farkhad ilegal dalam aturan Liechtenstein. Namun tim hukum dari Farkhad mengatakan bahwa hakim Inggris tidak dapat mengambil keputusan lantaran mereka bukan warga negara Inggris.
