Selasa, 30 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Miliarder Restoran di AS Minta Trump Perpanjang Tunjangan ke Pengangguran

Foto Berita Miliarder Restoran di AS Minta Trump Perpanjang Tunjangan ke Pengangguran
WE Entrepreneur, Jakarta -

Seorang miliarder pemilik restoran terbesar di AS, Tilman Fertitta meminta para politisi di Amerika Serikat (AS) agar dapat memperpanjang tunjangan pengangguran akibat pandemi virus corona (COVID-19) merebak di AS.

Menurutnya, tunjangan tersebut masih diperlukan guna menopang ekonomi AS. "Meskipun itu bisa membuat saya kehilangan beberapa karyawan yang saya inginkan kembali, mari kita teruskan perekonomian. Pemerintahan ini telah melakukan banyak panggilan baik. Mari kita lakukan setidaknya selama 90 hari," ujar Fertitta yang merupakan CEO Restoran Landry.

Baca Juga: Pengangguran di AS Merajalela, Para Miliardernya Malah Makin Kaya Ribuan Triliun Rupiah!

Sebagaimana dilansir dari CNBC di Jakarta, Rabu (17/6/2020) pemberian tunjangan pengangguran sebesar USD600 atau Rp8,5 juta oleh Presiden AS Donald Trump akan berakhir 31 Juli 2020 mendatang. Hingga sat ini masih belum ada tindakan pemerintah untuk memperpanjangnya.

Kerajaan bisnsi Fertitta yang mencakup lebih dari 600 Golden Nugget Casino yakin bahwa tunjangan mingguan tersebut menjadi pendorong untuk rebound dalam pengeluaran konsumen sebab banyak negara-negara di AS telah melonggarkan pembatasan Corona.

Rebound itu pun telah melebihi ekspektasi para ekonom di mana penjualan ritel nnaik 17,7% pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya.

"Saya pikir salah satu alasan lonjakan di penjualan ritel, restoran dan toko kelontong karena cek USD 600 di mana orang dapat menghabiskan uang," kata Fertitta.

Pemilik NBA's Houston Rockets ini juga mengaku prihatin atas beberapa anggota parlemen di Washington DC yang merasa tunjangan pengangguran tersebut bisa saja disalahgunakan untuk terus menjadi pengangguran lantaran tunjangan itu lebih besar dari pendapatan masyarakat pada umumnya. Sementara Fertitta lebih berpikir bagaimana manfaatnya daripada potensi kerugiannya. 

"Kebanyakan orang ingin kembali bekerja karena mereka telah duduk di rumah selama tiga bulan dan mereka kehilangan akal. Jika beberapa orang terjebak di web dan itu bagus untuk mereka karena mereka kembali bekerja, tidak apa-apa. Tetapi bagi jutaan yang tetap menganggur, mari kita teruskan stimulus," tandasnya.

Tag: miliarder, Pengangguran, Amerika Serikat (AS), Donald Trump

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Tom Brenner