Selasa, 26 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Blak-blakan Bos Kopi Kenangan Soal Bisnis, Cegah PHK hingga Permintaan Delivery Meningkat 50 Persen

Foto Berita Blak-blakan Bos Kopi Kenangan Soal Bisnis, Cegah PHK hingga Permintaan Delivery Meningkat 50 Persen
WE Entrepreneur, Jakarta -

Transaksi Kopi Kenangan di tengah pandemi virus corona (COVID-19) turun sekitar 40% dalam dua bulan terakhir. Meski demikian, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengaku pengantaran pesanan atau delivery order di perumahan naik 50%.

“Orang masih membutuhkan kopi walaupun mereka bekerja atau belajar dari rumah. Perbedaannya adalah mereka tidak pergi ke luar atau menghabiskan waktu di outlet lagi. Kami masih membuka toko baru (di tengah pandemi)." ujar Tirtanata.

Baca Juga: Kopi Kenangan Terus Tumbuh, Modal Awal Rp250 Juta, Kini Punya Ribuan Karyawan di Ratusan Outlet

"Kami ingin mencegah PHK, dan toko baru berarti lebih banyak pekerjaan. Namun, kami mengubah strategi kami. Kami tidak akan membuka di mal atau area kantor untuk saat ini, dan fokus pada area perumahan, " tambah Tirtanata sebagaimana dilansir dari Okezone di Jakarta, Jum'at (12/6/2020).

Pada April 2019 lalu, Kopi Kenangan mendapatkan suntikan pendanaan USD 20 juta dari Sequoia, perusahaan asal India.

Selain itu, Kopi Kenangan juga berencana membuka sedikitnya 180 toko baru sehingga akan memiliki 500 lokasi di Indonesia pada akhir tahun 2020. Jika Kopi Kenangan berhasil mencapai target itu, itu akan menjadi perusahaan kedai kopi terbesar di Indonesia.

Pendiri Kopi Kenangan pun tak ingin memberikan kendali waralaba miliknya kepada orang luar. Ia ingin mempertahankan pengawasan merek untuk memastikan bahwa setiap cabang memenuhi standar yang ditetapkan oleh mereka.

“Saya percaya kami adalah satu-satunya rantai kopi lokal non-waralaba pada skala ini. Kami tidak melakukan waralaba karena Anda tidak dapat memaksimalkan nilai bagi pelanggan dengan model bisnis ini, " kata Tirtanata.

Hingga kini, Kopi Kenangan tumbuh jauh lebih cepat daripada Starbucks, yang sekarang memiliki 440 toko setelah beroperasi selama 18 tahun di negara ini.

Tirtanata mengklaim bahwa Kopi Kenangan menggabungkan strategi ritel tanpa awak yang cerdas. Saat ini mereka sedang mempersiapkan dapur cloud yakni kedai kopi tak berawak dan mesin penjual otomatis yang akan diluncurkan secara bertahap sepanjang tahun.

Setelah pandemi Covid-19 berakhir atau setidaknya ketika kurva penyebaran landai, Kopi Kenangan ingin membuka toko baru di Thailand, Filipina, dan Malaysia. Langkah setelah itu adalah go public. Tirtanata mengaku telah lama berambisi membawa perusahaan F&B Indonesia ke lantai perdagangan.

Tag: Kopi Kenangan, Edward Tirtanata

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Kopi Kenangan