Sebanyak 65 karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di Surabaya telah dinyatakan positif corona. Sebelumnya, dari hasil swab 91 karyawan Sampoerna, ada 34 yang positif, 12 negatif dan 46 belum keluar hasilnya. Sedangkan dua orang karyawan yang positif Covid-19 telah meninggal beberapa waktu lalu.
HMSP pun telah memutuskan menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Surabaya, sejak 27 April 2020 sampai waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Astaga Tuhan! Total Kasus Corona di Pabrik Sampoerna Capai 65 Orang
Untuk diketahui, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna) merupakan perusahaan yang utamanya bergerak dalam bidang manufaktur dan perdagangan rokok kretek.
Sampoerna berdiri tahun 1913 di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memproduksi Sigaret Kretek Tangan dan Sigaret Kretek Mesin melalui fasilitas yang berlokasi di Pasuruan, Karawang, Surabaya, Malang dan Probolinggo, Indonesia.
Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah Dji Sam Soe dan A Mild. Dji Sam Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejak masa awal perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena iklannya yang kreatif.
Sebelumnya, perusahaan ini merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Mei 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris International (Altria Group), perusahaan rokok terbesar di dunia dari Amerika Serikat. Sehingga mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun.
Karena itulah perusahaan juga mendistribusikan sigaret putih Marlboro yang diproduksi oleh PT Philip Morris Indonesia.
Adapun anak usaha Sampoerna sendiri meliputi PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, sebuah distributor sigaret; PT Harapan Maju Sentosa, manufaktur dan pedagang sigaret, dan PT Taman Dayu, perusahaan pengembangan properti.
Perusahaan rokok terbesar pertama di Indonesia yang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur ini dibangun oleh Liem Seeng Tee. Ia memulai usahanya dengan memproduksi dan menjual produk sigaret kretek tangan (SKT) di rumahnya. Seiring berjalannya waktu, perusahaan itu terus berkembang.
Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, imigran Tionghoa dari Fujian, China memulai kegiatan produksi rokok secara komersial sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan nama NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
PT HM Sampoerna Tbk. sendiri resmi berdiri pada tanggal 19 Oktober 1963 dengan nama PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas. Pada tahun 1989, PT Panamas mengubah namanya menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HM Sampoerna).
Generasi berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa HM Sampoerna melangkah lebih jauh dan modern dengan terobosan-terobosan seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa.