Maskapai Virgin Australia milik Richard Branson membuat Branson semakin disorot. Hal ini lantaran ia meminta pertolongan bantuan pinjaman demi mempertahankan maskapai penerbangannya yang kolaps di tengah pandemi virus corona.
Bahkan, maskapai Virgin Australia menyatakan kebangkrutan akibat tak sanggup menghadapi dampak pandemi Virus Corona yang menghantam sektor penerbangan dunia.
Baca Juga: Kolaps di Tengah Corona, Miliarder Pemilik Maskapai Virgin Australia Jaminkan Pulau di Karibia!
Kehidupan Branson sejak remaja memang sudah menjadi wirausahawan. Ia mendirikan majalah pertamanya pada usia 16 tahun. Berkat kerja kerasnya, Richard Branson menjadi miliarder atau orang terkaya nomor 565 di dunia, menurut Forbes.
Branson diketahui telah menghasilkan miliaran dolar melalui sejumlah perusahaan, terutama Virgin Group miliknya termasuk maskapai penerbangan, stasiun radio, klub kesehatan, hotel, klub malam, dan bahkan perusahaan pariwisata antariksa, Virgin Galactic.
Tak hanya itu, Branson juga mendirikan Virgin Records, label rekaman yang menjadi rumah bagi Rolling Stones dan Sex Pistols. Saat ini, Branson memiliki lebih dari 70 ribu staf yang bekerja untuk perusahaannya.
Berkat deretan bisnis tersebut, Branson memiliki Pulau Sendiri. Ia merupakan satu-satunya pemilik Necker Island, sebuah pulau seluas 30 hektar di Kepulauan Virgin Britania di utara Virgin Gorda.
Pulau tersebut menjadi resor yang mampu menampung hingga 30 tamu. Branson membeli pulau itu pada usianya yang ke-28 seharga USD 120 ribu dari Viscount Cobham ke-11, John Lyttelton. Selain itu dibutuhkan dana USD 10 juta untuk menyulap pulau tersebut menjadi resor dengan fasilitas lengkap.
Vila yang ada di resor tersebut terdiri dari 10 kamar tidur dengan dinding yang terbuka. Sehingga para tamu bisa mendapatkan pemandangan 360 derajat dari sekitar mereka. Resor ini dapat disewa dengan harga USD 77,5 ribu per hari.