Pandemi virus corona yang mendunia membuat aplikasi Zoom melonjak tajam lataran aktivitas bekerja banyak yang harus dari rumah. Aplikasi ini kebanjiran pengguna karena menawarkan layanan gratis yang memungkinkan untuk diakses oleh 100 orang sekaligus dalam satu sesi pertemuan virtual.

Akibatnya, kekayaan sang pendiri Eric Yuan bertambah USD 4 miliar (Rp64 triliun) menjadi USD 7,57 miliar (Rp121,12 triliun) dalam tiga bulan terakhir. 

Li Ka-shing sebagai investor awal di Zoom Video Communications Inc. dan memiliki sekitar 8,6% dari perusahaan yang berbasis di San Jose itu juga ikut menikmati kesuksesan Zoom.

Baca Juga: Zoom Makin Populer di AS, FBI Turun Tangan

Investasi Li di Zoom terbayar dengan melonjaknya nilai saham Li yang kini menjadi USD 3 miliar, satu-satunya kepemilikan publik yang dilacak oleh Bloomberg Billionaires Index.

Li Ka-shing diketahui membangun kekayaan terbesar Hong Kong pada real estat dan infrastruktur kuno. Kekayaannya Li secara keseluruhan turun sekitar USD 4,6 miliar menjadi USD 25,7 miliar tahun ini setelah Hong Kong dilanda protes dan pandemi Covid-19.

Pria 91 tahun ini berinvestasi pada Zoom melalui tiga kendaraan investasi yakni Horizons Ventures, yang mengelola investasi ventura Li, memimpin putaran pendanaan Seri B senilai USD 6,5 juta di perusahaan konferensi video pada 2013.

Ia juga berpartisipasi dalam putaran Seri C senilai USD 30 juta dua tahun kemudian, menurut situs web perusahaan. Lalu pada April 2019, taruhannya bernilai sekitar USD 850 juta ketika Zoom mulai diperdagangkan secara publik di Amerika Serikat (AS).