Ketua Umum Partai Nasionsl Demokrat (NasDem), Surya Paloh diketahui meminjamkan hotel miliknya kepada Gugus Tugas Penanganan COVID-19. The Media Hotel yang dimiliki Paloh akan dijadikan posko virus corona.
Hotel tersebut merupakan hotel berkelas bintang lima yang memiliki sekitar 300 kamar yang bisa digunakan. Fasilitasnya pun luar biasa mewah.
Pemilik nama lengkap Surya Dharma Paloh ini lahir di Kutaraja, Banda Aceh 16 Juli 1951 dari pasangan Daud Paloh dan Nursiah Paloh.
Baca Juga: Ternyata Ini Tujuan Bang Paloh Pinjamkan 188 Kamar Mewah ke Medis Virus Corona
Meski lahir di Aceh, Surya Paloh besar dan tumbuh di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Di Medan, ia pun tumbuh menjadi pengusaha. Ia mengenal dunia bisnis tatkala masih remaja.
Sambil bersekolah ia berdagang teh, ikan asin, karung goni, dan lainnya. Ia membelinya dari dua orang tauke sahabat yang sekaligus gurunya dalam dunia usaha, lalu dijual ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan.
Di Medan, Surya Paloh mendirikan perusahaan karoseri sekaligus menjadi agen penjualan mobil. Sembari berdagang, Surya Paloh juga menekuni kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Sosial Politik Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.
Di Medan itu pula Surya Paloh mulai mengenal organisasi. Seperti saat Surya Paloh menjadi salah seorang pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Dan setelah KAPPI bubar, ia menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekretariat Bersama Golkar.
Beberapa tahun kemudian, Surya Paloh mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI) dan menjadi Pimpinan PP-ABRI Sumatera Utara.
Menjadi anggota MPR membuat Surya Paloh harus hijrah ke Jakarta. Namun ibukota tak menghalangi kesuksesan Surya Paloh sebagai pengusaha, dia segera dikenal sebagai pengusaha muda di Jakarta. Dunia pers pun menarik perhatiannya.
Usaha Surya Paloh yang paling fenomenal adalah Metro TV yang menjadi saluran televisi berita pertama di Indonesia. Bisnis katering juga menjadi ladang bisnis yang sukses digarap oleh Surya Paloh.
Hal ini berawal dari kesadarannya bahwa dalam kegiatan politik harus ada uang sebagai biaya hidup dan biaya perjuangan.
Ia mendirikan perusahaan catering yang akhirnya terbesar di Indonesia. Keberhasilannya sebagai pengusaha catering menyebabkan ia lebih giat belajar menambah ilmu dan pengalaman, sekaligus meningkatkan aktivitasnya di organisasi.
Menyusuri kesuksesan itulah ia mulai melihat peluang di bidang usaha penerbitan pers. Hingga akhirnya Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas. Koran yang dicetak berwarna ini, laku keras sampai ke daerah-daerah. Sayang tak berumur panjang karena dianggap tak sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
Tak menyerah, ia memohon SIUPP baru, namun, setelah dua tahun tak juga keluar. Ia pun kerjasama dengan Achmad Taufik Menghidupkan kembali Majalah Vista.
Pada tahun 1989, Surya Paloh bekerja sama dengan Drs. T. Yously Syah mengelola koran Media Indonesia. Kala itu, Surya Paloh masih berusia 33 tahun tapi semangatnya masih belum padam hingga sekarang.
Surya Paloh kini terkenal sebagai pengusaha media dan pemilik stasiun televisi Metro TV yang resmi mengudara pada 25 November 2000. Tak hanya itu, Surya Paloh juga aktif sebagai politikus. Tahun 2018 pun kekayaan Surya Paloh mencapai Rp8,3 triliun dan menjadi orang terkaya ke-77 di Indonesia.