Jum'at, 27 Desember 2024 Portal Berita Entrepreneur

Jatuh Bangun Bisnis Johnny Andrean, dari Salon Hingga Donat J.Co yang Banyak Penggemar

Foto Berita Jatuh Bangun Bisnis Johnny Andrean, dari Salon Hingga Donat J.Co yang Banyak Penggemar
WE Entrepreneur, Jakarta -

Siapa yang tidak pernah melihat Salon Johnny Andrean? Salon besar di Indonesia itu dimiliki oleh Johnny Andrean sendiri yang juga pemilik BreadTalk dan J.Co Donuts & Coffee. Mungkin kamu sempat mengira kalau salah satu produk itu dari luar negeri, tapi ternyata J.Co sendiri brand milik Johnny Andrean lho!

Johnny Andrean lahir di Singkawang Kalimantan Barat dan merantau ke Jakarta di akhir tahun 1970-an. Ia merupakan anak seorang pedagang hasil bumi dan juga pengelola salon.

Baca Juga: Berjuang dari Nol, Kisah Pendiri Warunk Upnormal Patut Diacungi Jempol

Kepiawaian Johnny Andrean sebagai hair stylish menurun dari sang ibu. Johnny pun belajar dan menekuni bidang tata rambut dan tata rias.

Johnny Andrean Salon

Melihat peluang yang ada, Johnny pun membuka salon pertama di Jakarta Utara pada tahun 1978. Gerai salon pertamanya tergolong kecil dan layanan yang diberikan pun masih terbatas. Kala itu, Johnny sendiri yang melakukan semuanya. Berkat pelayanan yang ramah, harga bersahabat, makin banyaklah pelanggan berdatangan.

Tak heran Johnny dipuji banyak pelanggan lantaran hasil tatanan rambutnya. Bahkan Johnny dijuluki ‘Si Tukang Keramas’.

Berkat usahanya yang tumbuh pesat, Johnny pun merasa harus untuk menambah pengetahuannya seputar mode dan tata rambut.

Ia pun memutuskan untuk menimba ilmu mode dan tata rias, termasuk tata rambut ke beberapa sekolah di Eropa, seperti Trevor Sorbie Academy London, Vidal Sasson Academy London, Tony and Guy Academy London, serta Alexander de Paris.

Berkat bekal ilmu yang memadai, bisnis salon Johnny Andrean pun semakin melejit. Hasilnya, Johnny Andrean Salon makin berkibar dan mulai ekspansi banyak cabang, khususnya di Jakarta.

Meski demikian, Johnny juga sempat mengalami masa-masa sulit. Saat kerusuhan 1998, banyak cabang atau gerai salonnya menjadi ‘korban’ penjarahan dan pengrusakan oleh massa pada saat itu. Akibatnya, ia menanggung kerugian cukup besar.

Namun Johnny tak patah semangat. Ia percaya kesulitan akan berlalu. Alhasil, Johnny Andrean Salon pun semakin meroket hingga ekspansi ke seluruh Indonesia.

BreadTalk

Puas dengan bisnis salon, Johnny Andrean mulai merambah bisnis roti dengan membeli hak waralaba jaringan toko roti populer asal Singapura, BreadTalk pada tahun 2003. Kemudian dijual di Indonesia di bawah BreadTalk Indonesia.

Sebelum membuka gerai pertamanya di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Johnny pun belajar mengenai roti dan terbang langsung ke Singapura. Alhasil, BreadTalk pun kini makin menjamur dan menjadi toko roti favorit banyak orang di Indonesia.

J.Co Donuts & Coffee

Sukses dengan BreadTalk, Johnny masih ingin memiliki brand sendiri. Jadilah Johnny menambah bisnis kulinernya dengan toko donat J.Co Donuts & Coffee pada tahun 2005.

Banyak yang mengira kalau J.Co adalah produk luar negeri, padahal J.Co adalah produk anak bangsa kita sendiri. Kini, J.Co sudah berekspansi ke luar negeri. Cabangnya ada di beberapa negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Tiongkok, dan Singapura.

Bahkan sempat terjadi kontroversi ketika gerai donat milik Johnny dijiplak oleh produsen asal Malaysia dan diberi nama Big Apple Donuts & Coffee.

Dari jatuh bangunnya bisnis Johnny Andrean ini mengajarkan kita bahwa kita harus terus belajar dan mengembangkan inovasi agar selalu diterima di hati masyarakat.

Tag: Johnny Andrean, BreadTalk, J.CO Donuts & Coffee

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Twitter/banjarbase