Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki menyampaikan bahwa pemerintah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan UMKM yang tangguh setelah pandemi.
"Kita menerapkan asas kekeluargaan, ketika pelaku usaha ada masalah, kita semua berkolaborasi. Hal ini penting untuk menguatkan ekonomi lokal, menguatkan pelaku UMKM. Ini juga saya kira penting kalau kita bicara dalam konteks ekonomi Pancasila dalam membangun kemandirian ekonomi nasional," ucap Menkop-UKM Teten Masduki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Seskemenkop-UKM: Optimistis Program Prioritas Terakselerasi dan Tuntas Hingga Tutup Tahun
Membangun kemandirian ekonomi nasional juga penting termasuk di dalamnya upaya meningkatkan partisipasi ekonomi yang juga melibatkan orang-orang kecil, dalam hal ini pelaku UMKM. Menkop mengakui, di awal pandemi pelaku UMKM mengalami dua pukulan berat: baik dari supply maupun demand. Namun, pemerintah cepat melakukan perubahan kebijakan yang dibuat secara gotong-royong, terutama untuk mengantisipasi melemahnya UMKM.
Pertama, pemerintah mendorong UMKM masuk ke dalam bagian rantai pasok industri, tergabung dalam kemitraan usaha besar dan usaha kecil. "Usaha yang besar dengan yang kecil tidak bersaing, tapi berintegrasi. Industrinya tumbuh, UMKM tumbuh. Selama ini baru 4,1 persen UMKM kita yang terhubung ke global value chain," kata Menkop-UKM.
Kedua, selama pandemi Presiden Jokowi juga sudah mengeluarkan kebijakan porsi kredit perbankan 30 persen untuk UMKM. Kemudian, program restrukturisasi pinjaman, termasuk juga penyediaan pinjaman murah dan bantuan hibah untuk modal kerja pelaku usaha mikro yang belum bankable.
Ketiga, pemerintah memiliki kebijakan anggaran belanja pemerintah sebanyak 40 persen harus untuk belanja produk UMKM.
"Pemerintah turut mendorong UMKM untuk bertransformasi digital dan UMKM kita juga memiliki kemampuan yang luar biasa. Terbukti mereka cepat melakukan inovasi produk untuk memanfaatkan market yang baru. Saat ini 20,2 juta UMKM sudah onboarding di platfotm digital atau naik 153 persen sejak pandemi," kata Teten.
Baca Juga: 50 UMKM Terbaik Binaan Pertamina Siap Gaet Banyak Buyer di TEI 2022, Ini Strateginya
Dia melanjutkan, "Hal ini saya kira akan besar pengaruhnya dalam penguatan ekonomi kerakyatan."
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Yudian Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya mempunyai tugas melakukan sinkronisasi ideologi Pancasila karena pada dasarnya Pancasila adalah pedoman hidup dan pandangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Yudian menambahkan, Seminar Pancasila Seri 4 tidak hanya untuk melahirkan gagasan, tapi teraktualisasi dalam kebijakan pemerintah dan sebagai upaya koloboratif bagi para pengusaha di Indonesia terutama para pemuda yang ingin merambah ke dunia usaha.
"Kita mesti optimistis nilai Pancasila bisa diwujudkan ke semua elemen bangsa agar kita mampu bangkit bersama melewati masa sulit," kata Yudian.