Salah satu orang terkaya di dunia, ialah Idan Ofer, pengusaha dan miliarder Israel di bidang perkapalan, energi, pertambangan, dan olahraga. Dia adalah pendiri Eastern Pacific Shipping, dan kepala perusahaan Quantum Pacific Group, yang merupakan perusahaan induk.
Idan Ofer adalah pemegang saham mayoritas Israel Corporation yang terdaftar di Bursa Efek Tel Aviv, serta Kenon Holdings yang terdaftar di Tel Aviv dan Bursa Efek New York. Dia juga pemilik perusahaan induk Israel Lynav Holdings dan Ansonia Holdings yang berbasis di Belanda.
Ofer memiliki 33% saham di klub sepak bola asosiasi La Liga Spanyol Atletico Madrid, dan 85% saham di klub sepak bola asosiasi Liga Primeira Portugal FC Famalicao. Pada Oktober 2022, Forbes melaporkan kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD9 miliar (Rp138 triliun).
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Gong Hongjia, Mantan Pedagang Elektronik yang Jadi Miliarder
Idan Ofer adalah putra mendiang miliarder Israel Sammy Ofer (Shmuel Herskovich) dan Aviva Ofer. Ayahnya adalah seorang raja pelayaran Israel yang berimigrasi ke Israel dari Rumania. Kakak laki-lakinya, Eyal Ofer juga seorang pengusaha, bersama pamannya Yuli Ofer.
Ofer dibesarkan di Haifa, Israel, dalam keluarga keturunan Yahudi Ashkenazi (Yahudi-Rumania). Ofer lulus dari Universitas Haifa, Israel, dengan gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi dan Perkapalan. Dia kemudian menerima gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari London Business School pada 1980-an.
Ofer memulai karirnya dengan memperluas bisnis pengiriman keluarga di Hong Kong pada 1980-an. Ia kemudian bekerja di Singapura dan Amerika Serikat. Hingga akhirnya pada tahun 1987, ia mendirikan Eastern Pacific Shipping.
Ofer adalah kepala dari Quantum Pacific Group, sebuah perusahaan induk yang berbasis di Guernsey, dan Israel Corporation, salah satu pemegang saham publik terbesar yang terdaftar di Tel Aviv Stock Exchange. Dia menjabat sebagai Ketua Israel Corporation dari 1999 hingga 2010, dan menjabat sebagai anggota dewan direksi dari 1999 hingga 2013.
Ofer juga pernah menjabat di Dewan Penasihat Synergy Ventures dan Aspect Enterprise Solutions. Ia adalah investor di Better Place, sebuah perusahaan mobil listrik yang bangkrut pada Mei 2013.
Pada tahun 2014, ia mendirikan Kenon Holdings sebagai spin-off dari Israel Corporation. Ini adalah perusahaan induk yang berfokus pada bisnis yang berorientasi pada pertumbuhan industri otomotif dan energi. Perusahaan ini mewarisi beberapa investasi yang sebelumnya dipegang oleh Israel Corporation, seperti Qoros yang merupakan proyek bersama dalam kemitraan dengan Chery Automobile yang memproduksi mobil untuk pasar 'muda, berpikiran internasional' di China.
Investasi lainnya termasuk Zim Integrated Shipping Services dan IC Power. Selain itu juga termasuk Inkia Energy, perusahaan energi Peru dan anak perusahaan dari IC Power. Sementara itu, Israel Corporation mempertahankan investasi di Kilang Minyak dan Bahan Kimia Israel.
Ofer menjabat di dewan penasihat Dewan Hubungan Luar Negeri dan Dewan Dekan Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy di Universitas Harvard. Bersama Richard Branson dan yang lainnya, dia adalah salah satu pendiri Carbon War Room, sebuah wadah pemikir tentang perubahan iklim yang berbasis di Washington, D.C. Meski seorang Israel, tetapi The Financial Times mencatat Ofer sebagai seorang liberal.
Setelah kematian ayahnya pada tahun 2011, ia mewarisi setengah kekayaan ayahnya dan koleksi seni modern. Oleh karena itu, pada tahun 2013, ia adalah orang terkaya di Israel.
Sayangnya, Ofer termasuk miliarder yang dipenuhi kontroversi terkait lingkungan. Ia mendapat kecaman di Israel karena pindah ke London lantaran pertimbangan pajak, dan karena polusi dari pabrik kimianya. Ia juga dikecam karena gaya hidupnya yang mewah.
Pada tahun 2014, ia diduga membayar perusahaan spionase Israel Black Cube untuk melacak informasi tentang Menteri Keuangan Israel Yair Lapid dan pejabat pemerintah lainnya dalam upaya untuk mempengaruhi kebijakan pajak.
Pada tahun 2021, ia termasuk sebagai pengusaha dengan 6 perusahaan teratas dalam daftar merah Kementerian Perlindungan Lingkungan.