PT Asia Multidana, sebagai perusahaan pembiayaan terbaik dan terkemuka di Indonesia, yang berfokus pada penyedia dana serta pembiayaan, menunjukan kepedulian pada masyarakat Indonesia, khsusunya para pecinta sepakbola, untuk mendapat keuntungan melalui hobi mereka pada dunia si kulit bundar.
PT Asia Multidana menggandeng Vivagoal Indonesia, untuk mengadakan diskusi dengan tema 'From Football to Entrepreneur’. Kegiatan ini dilakukan untuk mengajak dan mengedukasi publik sepak bola untuk lebih sadar dengan kesempatan berbisnis dan berwirausaha.
Direktur Utama PT Asia Multidana, Kosmas Chandra berharap diskusi 'From Football to Entrepreneur’ bisa memberikan gamabaran soal peluang bisnis pada dunia sepakbola. Menurutnya, sepakbola merupakan sebuah lapangan bisnis besar, baik bagi pemain maupun fans.
Mengingat, nilai-nilai yang dimiliki Asia Multidana untuk selalu memberikan dukungan maksimal kepada produk-produk inovatif dan layanan yang paling prima secara konsisten. Asia Multidana ingin terlaksananya forum ini bisa menularkan semangat entreprenrship pada publik sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Berdayakan Disabilitas, PLN Berikan Pelatihan Digital Entrepreneur dan Beasiswa Prestasi
"Seperti tema talkshow kali ini. Sepakbola itu adalah bisnis yang besar. Tapi sering kita lihat, atlet-atlet sepak bola setelah selesai karirnya, bingung mau kemana. Mungkin bingung apa yang harus dikerjakan setelah (pensiun) jadi atlet," ujar Kosmas Chandra.
"Dengan fakta itu, kami berharap bisa membuka wawasan, cara pandang dan pola pikir atlet atau insan sepakbola untuk bisa menjadi entrepreneur. Karena sepakbola dunia yang besar, dari hulu sampai ke hilir. Tapi tanpa mengurangi ke-profesionalan mereka."
Salah satu bentuk dukungan di PT Asia Multidana sendiri adalah dengan menunjukan kesediaan mereka menjadi pemberi dana, bagi masyarakat yang ingin memulai sebuah usaha.
"Yang pasti kalau ingin memulai jadi entrepreneur, pasti ada hubungan dengan pendanaan. Diluar skill dan mental untuk jadi seorang entrepreneur, pasti harus ada support dari pendanaan," ungkapnya.
"Sebagai perusahaan pembiayaan, kami mau menjadi pioneer atau ingin mengajak perusahaan-perusahaan pembiayaan untuk bisa melihat atau membantu seluruh masyarat, terutama insan sepakbola. Siapa yang mau jadi entrepreneur, mungkin kita bisa support dari sisi pendanaan."
Baca Juga: LSPR Resmikan London School Centre for Leadership
Asia Multidana kemudian turut menghadirkan pegiat sekaligus stakeholder sepak bola yang memiliki pengalaman dan sepak terjang di dunia kewirausahaan.
Di antaranya, adalah mantan pemain Timnas Indonesia, Hamka Hamzah, Wakil Ketua Umum HIPMI Jaya, Adrian Dwitomo, Wakil dan Ketua Umum HIPMI Jakarta Utara, dr. Michael S Rampangilei.
Memiliki dan membesarkan bisnis sepatu sepak bola, Hamka berbagi pengalamannya tentang mendirikan bisnis, serta membagikan inspirasi terhadap peserta yang hadir soal bagaimana melihat peluang bisnis dari dunia sepak bola.
“Kalau kita ingin membuka usaha, harus dijalankan. Jangan cuma ide, karena ide kan banyak. Entah itu kita untung atau rugi, yang penting kita sudah menjalankan. Kita sudah bisa melihat peluang dari usaha sendiri, saat sudah menjalankannya,” ucap Hamka.
“(Untuk pemain) Kalau hanya mengandalkan pekerjaan utama kita, saya rasa akan sulit untuk menghidupi keluarga nanti. Jadi kalau memang punya modal berapapun, beranilah untuk usaha walaupun kecil-kecilan. Karena dari kecil bisa menjadi bukit.” tambah Hamka.
Sementara sesi Michael S Rampangilei membahas soal bagaimana para pengusaha muda di Indonesia melihat potensi bisnis yang bisa lahir lewat berbagai elemen dalam sepak bola.
“Kalau kita perhatikan sama-sama, sebetulnya di dunia sepakbola ini banyak peluang usaha. Seperti Jersey, sepatu bola, lapangan futsal atau olahraga lain. Melihat dari skill yang lebih besar lagi, sekarang banyak pengusaha atau selebriti yang mengakuisisi tim sepakbola,” ujar Michael.
“Karena di negara ini, sepakbola mempunyai penonton atau penggemar yang banyak. Dan suporternya itu lumayan giat dan berkomitmen pada timnya masing-masing. Jadi tidak ada habisnya soal peluang di dunia sepakbola.” tambahnya.
Kemudian, ada pula dari Jersey Forum yang diwakili oleh Angga Wirastomo dan Rizki Ananda. Komunitas pegiat jersey ini membagikan pengalamannya tentang bagaimana memaksimalkan kecintaan pada dunia sepakbola, namun tetap bisa menghasilkan keuntungan.
Seperti emas maupun atau barang lainnya, jersery menurut Angga dari Forum Jersey bisa menjadi investasi yang ikut menguntungkan. Tetapi menurut Angga, jersey tersebut harus memiliki kisah atau sejarah tersendiri, jika mau bernilai lebih tinggi.
“Kalau jersey sebagai investasi, bisa iya dan tidak. Karena mengacu pada investasi yang berharap mendapat keuntungan setelah pembelian awal. Ada beberapa hal yang harus terpenuhi,” ujarnya.
“Berdasarkan pengalaman, contoh jersey yang ketika membeli murah tapi saat dijual menjadi lebih tinggi, yang mempunyai nilai sejarah. Contoh adalah Manchester United ketika menjuarai Liga Champions tahun 1999. Lalu jersey yang mempunyai sebuah insiden. Misalnya dulu ketika Erik Cantona melakukan tendangan pada fans Leicester. Itu juga menjadi jersey-jersey yang ketika beli dulu mungkin belum seberapa, tapi saat ini itu sudah wah,” urai Angga lagi.