Minggu, 24 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Gegara Invasi Rusia ke Ukraina, Bankir Rusia Ini Kehilangan Gelar Miliarder Dunia!

Foto Berita Gegara Invasi Rusia ke Ukraina, Bankir Rusia Ini Kehilangan Gelar Miliarder Dunia!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Bank digital Tinkoff adalah salah satu kisah sukses teknologi Rusia. Tetapi invasi ke Ukraina dan sanksi memicu penurunan 90% dalam harga sahamnya hingga menghapus miliaran dari kekayaan pendirinya, Oleg Tinkov.

Oleg Tinkov menjadi salah satu orang terkaya di Rusia setelah banting stir dari menjual bir dan pangsit ke bank digital Tinkoff di London Stock Exchange. Saham Tinkoff merosot lebih dari 90% sejak dimulainya serangan Rusia di Ukraina. Kekayaannya telah turun lebih dari USD5 miliar (Rp72 triliun) dalam waktu kurang dari sebulan, dan pada hari Selasa pekan lalu, ia kehilangan status miliardernya.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Kwon Hyuk-bin, Miliarder Asal Korsel Pembuat Game yang Mendunia

Melansir Forbes di Jakarta, Senin (7/3/22) Tinkov adalah salah satu dari setidaknya 10 mantan miliarder Rusia yang keluar dari tiga klub koma akibat penurunan saham Rusia. Rubel mencapai rekor terendah terhadap dolar, di tengah sanksi dan meningkatnya isolasi Rusia oleh Barat.

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Tinkov kini telah menyusut menjadi sekitar USD800 juta (Rp11,5 triliun). Itu karena sebagian besar kekayaannya terkait dengan Capital One di Rusia, Tinkoff Bank, yang kapitalisasi pasarnya turun dari USD23 miliar (Rp331 triliun) pada November menjadi lebih dari USD1 miliar (Rp14 triliun).

Sementara Bursa Efek Moskow telah ditutup, Tinkoff Bank, dan bisnis Rusia lainnya dengan pencatatan ganda di London telah melihat harga saham mereka jatuh drastis. Saham Lukoil, produsen minyak independen terbesar Rusia yang didirikan oleh miliarder Vagit Alekperov juga anjlok hampir 93%.

Bahkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, dan sanksi terhadap bank Rusia, Tinkov sebenarnya telah menghadapi banyak masalah. Putra seorang penambang batu bara Siberia yang meluncurkan bank Tinkoff pada 2006 ditangkap di London pada Maret 2020 atas tuduhan penggelapan pajak federal AS.

Tinkov membayar USD509 juta (Rp7,3 triliun) untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan Departemen Kehakiman AS pada Oktober 2021. Sebulan setelah penangkapannya, pengusaha Rusia itu mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai ketua Tinkoff Bank pada April 2020 setelah mengungkapkan bahwa dia telah didiagnosis menderita leukemia akut.

Sementara kekayaannya menyusut, mantan miliarder itu masih memiliki koleksi La Dacha, vila mewah di Baja California dan pondok ski di Pegunungan Alpen Prancis, dan Dassault Falcon 7X, meskipun semua pesawat Rusia sekarang dilarang masuk wilayah udara Inggris dan Eropa.

Tinkov adalah salah satu dari segelintir orang super kaya Rusia yang angkat bicara tentang perang. Dia mengatakan bahwa selama sakit dia memiliki kesempatan untuk melihat betapa rapuhnya kehidupan manusia dan menyerukan diakhirinya operasi khusus di Ukraina.

“Orang-orang yang tidak bersalah sedang sekarat di Ukraina sekarang, setiap hari, ini tidak terpikirkan dan tidak dapat diterima! Negara harus mengeluarkan uang untuk mengobati orang, untuk penelitian untuk mengalahkan kanker, dan bukan untuk perang,” tulisnya.

Tag: miliarder, Rusia, Ukraina

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Twitter/Nairametrics