Dua orang terkaya di dunia, Elon Musk dan Jeff Bezos hanya menjual USD20 miliar (Rp288 triliun) saham perusahaan mereka sepanjang tahun ini. Penjualan saham oleh CEO dan orang dalam perusahaan melonjak ke rekor tertinggi.
Melansir Market Insider di Jakarta, Jumat (3/12/21) Musk telah melepas saham senilai USD9,9 miliar (Rp142 triliun) di pembuat kendaraan listrik Tesla, setelah menjual potongan USD1,05 miliar (Rp15 triliun) pada akhir November.
Penjualan Bezos lebih di bawah radar. Tetapi pendiri dan ketua Amazon ini telah melepaskan saham senilai USD10 miliar (Rp144 triliun) di pemimpin e-commerce dan komputasi awan, menurut data dari Verity yang pertama kali dilaporkan oleh CNBC.
Baca Juga: Ledek Jeff Bezos, Aktor Terkenal Tom Hanks Tolak Tawaran Bezos ke Luar Angkasa!
Perdagangan oleh dua multimiliuner ini telah membantu mendorong total penjualan CEO dan orang dalam perusahaan ke rekor USD69 miliar (Rp994 triliun) sepanjang tahun 2021, bahkan sebelum tahun ini berakhir.
Penjualan naik hampir sepertiga dibandingkan dengan penghitungan tahun lalu, dan hampir 80% lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun, menurut riset investasi dan perusahaan data Verity yang sebelumnya disebut InsiderScore.
Selain Musk dan Bezos, Keluarga Walton telah menjual saham Walmart senilai USD6,2 miliar (Rp89 triliun) tahun ini, sementara pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin masing-masing telah menjual sekitar USD1,5 miliar (Rp21 triliun) saham di Alphabet. Mark Zuckerberg juga telah menjual USD4,5 miliar (Rp64 triliun) saham Meta.
Sebagian besar perdagangan saham adalah bagian dari rencana yang telah dijadwalkan sebelumnya. Tetapi Verity mengatakan banyak orang dalam dan CEO telah menguangkan kenaikan dramatis saham selama pandemi.
S&P 500 telah meningkat 23% pada tahun ini dan naik sekitar 95% sejak jatuhnya pasar saham pada Maret 2020 ketika pandemi melanda.
Saham Tesla telah naik 55% sepanjang tahun ini dan naik lebih dari 1.100% sejak aksi jual Maret pada hari Rabu, ketika ditutup pada USD1.095. Investor bertaruh bahwa perusahaan Musk dapat memimpin revolusi hijau global dalam sektor mobil.