Miliarder pendiri Twitter, Jack Dorsey mundur sebagai CEO Twitter dalam waktu dekat. Melansir The Verge di Jakarta, Selasa (30/11/21) Dorsey telah menjadi CEO Twitter sejak 2015. Ia telah memimpin perjalanan yang sulit tetapi relatif sukses untuk perusahaan mikro blog tersebut.
Pergantian CEO berlaku segera dan Dorsey akan tetap berada di dewan direksi sampai masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham tahunan 2022.
Kabarnya, Chief Technology Officer (CTO) Parag Agrawal Twitter saat ini akan menggantikan Dorsey memimpin perusahaan.
Baca Juga: Jack Dorsey dan Miliarder Ini Percaya Bitcoin Kebal Hiperinflasi, Serius Nih?
Selama beberapa tahun terakhir, Twitter mulai meluncurkan produk dan fitur baru dengan cepat. Meskipun tidak semuanya sukses, mereka menyarankan transformasi menjadi perusahaan yang jauh lebih gesit yang siap beradaptasi dengan minat penggunanya.
Dewan Twitter awalnya tidak ingin Dorsey menjalankan perusahaan. Ini karena Dorsey juga memerankan sebagai CEO Square. Anggota dewan merasa menjalankan Twitter harus menjadi pekerjaan penuh waktu.
Tetapi setelah menjabat sebagai CEO interim selama beberapa bulan, Dorsey akhirnya memenangkan hati anggota dewan.
Tugas ini pun menjadi tugas kedua Dorsey sebagai CEO. Sebelumnya, ia telah menjabat sebentar pada 2007, tak lama setelah mendirikan perusahaan sebelum dipaksa keluar pada 2008.
Baru-baru ini, Elliott Management yang merupakan investor utama Twitter mencoba memaksa Dorsey keluar dari pekerjaannya pada tahun 2020 karena khawatir dengan kinerjanya dan pertumbuhan Twitter.
Dorsey berhasil bertahan setelah mencapai kesepakatan dengan perusahaan, tetapi diumumkan bahwa komite dewan akan dibentuk untuk mengevaluasi rencana suksesi CEO.
Dalam email kepada karyawan pada hari Senin, Dorsey mengatakan dia memilih mengundurkan diri karena Twitter sudah mantap berdiri sendiri tanpa harus diasuh oleh pendirinya.
"Saya benar-benar sedih ... namun sangat bahagia. Tidak banyak perusahaan yang mencapai level ini," tulisnya.
Belakangan ini, Dorsey juga semakin mengalihkan perhatiannya ke teknologi di luar inti Twitter. Dia banyak men-tweet tentang Bitcoin, Web3, dan teknologi terdesentralisasi lainnya.