Pemodal Amerika, George Roberts adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia adalah salah satu pendiri Kohlberg Kravis Roberts, bersama Jerome Kohlberg dan sepupunya Henry Kravis pada tahun 1976.
George Roberts lahir dalam keluarga Yahudi di Houston, Texas. Ia lulus dari Akademi Militer Culver pada tahun 1962 dan menerima Penghargaan "Man of the Year" dari lembaga tersebut pada tahun 1998. Ia berkuliah di Claremont McKenna College, lulus pada 1966, serta Hastings College of the Law di University of California, lulus pada 1969.
Pada usia 29 tahun di akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, Roberts bekerja untuk Bear Stearns. Saat di Bear Stearns, Roberts bersama Kohlberg dan Kravis, memulai serangkaian investasi "bootstrap".
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: John Grayken, Miliarder Investor yang Lepas Kewarganegaraan Amerika
Adapun akuisisi mereka atas Orkin Exterminating Company pada tahun 1964 adalah salah satu transaksi pembelian dengan leverage pertama yang signifikan. Pada tahun-tahun berikutnya, tiga bankir Bear Stearns menyelesaikan serangkaian pembelian termasuk Stern Metals (1965), Incom (divisi dari Rockwood International pada tahun 1971), Cobblers Industries (1971), dan Boren Clay (1973) serta Thompson Wire, Eagle Motors and Barrows melalui investasi mereka di Stern Metals.
Meski memiliki sejumlah investasi yang sangat sukses, investasi USD27 juta (Rp385 milir) di Cobblers berakhir dengan kebangkrutan.
Pada tahun 1976, Bear Stearns dan trio Kohlberg, Kravis dan Roberts bersitegang yang mengarah pada kepergian mereka dan pembentukan Kohlberg Kravis Roberts di tahun itu. Terutama, eksekutif Bear Stearns Cy Lewis menolak proposal berulang untuk membentuk dana investasi khusus dalam Bear Stearns.
Investor awal di KKR termasuk Henry Hillman pada tahun 1978, dengan revisi peraturan ERISA, KKR yang baru lahir berhasil mengumpulkan dana institusional pertama dengan komitmen investor.
Pada tahun 1989 Roberts dan Kravis memimpin salah satu leveraged buyouts (LBOs) yang paling terkenal dalam pengambilalihan RJR Nabisco. Keterlibatan Roberts dalam kesepakatan RJR Nabisco diprofilkan secara menonjol dalam buku dan film, Barbarians at the Gate. Roberts ditampilkan di sampul Majalah FORTUNE pada puncak booming pembelian tahun 1980-an bersama sepupu dan rekannya, Henry Kravis. KKR go public di New York Stock Exchange pada tahun 2010.
George Roberts dan Henry Kravis, pada Oktober 2021 menyerahkan gelar co-CEO mereka dan keduanya menjabat sebagai ketua bersama eksekutif perusahaan.
KKR memiliki lebih dari 100 perusahaan portofolio yang menghasilkan pendapatan USD244 miliar (Rp3.484 triliun), menjadikannya salah satu dari lima perusahaan ekuitas swasta terbesar di dunia. Karena itulah, tak aneh kekayaan George Roberts mencapai USD10,2 miliar (Rp145 triliun).