Pendiri Microsoft Bill Gates telah mencari lahan pertanian untuk membantu menyelamatkan lingkungan. Namun, ia naik ke salah satu bentuk transportasi dengan polusi terburuk di dunia.
Menjelang penampilannya di KTT iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Skotlandia, miliarder dermawan itu memakai dua superyacht mewah untuk perjalanan mewah di sepanjang garis pantai Turki yang membuatnya merayakan ulang tahunnya sembari berbelanja ratusan hektar lahan pertanian, ujar seorang sumber.
“Dia ingin membuat pertanian berkelanjutan yang besar di Turki untuk Bill & Melinda Gates Foundation," badan amal senilai USD50 miliar (Rp716 triliun) yang dia kelola bersama mantan istrinya.
Baca Juga: Bill Gates Kritik Pedas Cara Penanganan Perubahan Iklim yang Dilakukan Australia, Lho Kenapa?
Melansir New York Post di Jakarta, Kamis (4/11/21) Gates, yang berulang tahun 66 tahun saat itu merayakannya di sebuah pesta tepi pantai yang dihadiri oleh pendiri Amazon Jeff Bezos. Gates menjanjikan USD315 juta (Rp4,5 triliun) pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow untuk membantu petani mengembangkan tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim.
Gates mengatakan uang yang dijanjikan nirlaba di Glasgow akan diberikan kepada konsorsium benih yang akan membantu petani beradaptasi dengan perubahan pola iklim.
“Kecuali petani kecil dapat beradaptasi dengan perubahan iklim, kita akan kalah dalam pertempuran global melawan kelaparan dan kemiskinan,” ujarnya di Twitter.
Sayangnya, Gates memulai perang lingkungan dengan kapal superyacht yang menurut para pencinta lingkungan adalah salah satu pelanggar ekologis terburuk di dunia.
Menurut laporan berita Turki, dia mengarungi perairan biru Aegean di LANA, kapal pesiar setinggi 354 kaki itu digambarkan sebagai salah satu superyacht paling mewah di dunia. Kapal itu mencakup delapan kabin, lapangan golf, ruang bioskop, kolam renang, dan ruang pijat. Kapal tersebut menampung 12 tamu dan 31 anggota awak, dengan harga sewa lebih dari USD2 juta (Rp28,6 miliar) seminggu, menurut layanan penyewaan kapal pesiar yang berbasis di Monaco.
“Gates secara terbuka mengakui bahwa dia munafik terhadap perubahan iklim,” tulis pakar iklim Richard Wilk dan Beatriz Barros di University of Departemen Antropologi Indiana. “Di satu sisi, dia telah melakukan banyak penjangkauan tentang keadaan dunia, tetapi kemudian [tindakannya menunjukkan] dia tidak akan melepaskan gaya hidupnya. Ini benar-benar kontradiksi.”
Pekan lalu, Gates memesan restoran Sea Me Beach di kota pelabuhan Aegean Fethiye, Turki, di mana para tamu tiba dengan helikopter dan speedboat untuk acara empat jam itu, menurut laporan media Turki.
Gates telah menjamu 50 tamu pesta ulang tahun yang makan sushi dan pizza serta menyeruput sampanye yang menghadap ke Laut Aegea.