Sabtu, 23 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Tinggal di Properti Mewah Rp1,92 Triliun, Elizabeth Holmes Ternyata Masih Kaya Raya!

Foto Berita Tinggal di Properti Mewah Rp1,92 Triliun, Elizabeth Holmes Ternyata Masih Kaya Raya!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri startup pengujian darah Theranos, Elizabeth Holmes, dilaporkan tinggal di rumah mewah di salah satu perkebunan termahal di Amerika saat diadili karena kasus penipuan.

Menurut salah satu laporan yang dikeluarkan untuk mitra Holmes, William "Billy" Evans yang merupakan pewaris Evans Hotel Group mengungkapkan alamat baru untuk pasangan itu di sebuah rumah di Green Gables, sebuah real 74-acre, seharga USD135 juta (Rp1,92 triliun) di Woodside, California.

Baca Juga: Penipu Kelas Kakap, Kasus Mantan Miliarder Elizabeth Holmes Bikin Geger dan Dramatis!

Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Rabu (8/9/21) CNBC secara independen mengkonfirmasi bahwa Holmes dan Evans tinggal di salah satu rumah tersebut.

Perkebunan Green Gables berjarak sekitar 40 menit dari gedung pengadilan, lebih jauh dari tempat tinggalnya dahulu di Lombard Place Apartments di San Francisco.

Properti ini menawarkan enam rumah selain rumah utama, menurut daftarnya di Real Estat Internasional Christie.

Tiga kolam renang memenuhi lahan properti serta lapangan tenis, taman bunga dan sayuran, dan waduk yang secara eksklusif melayani perkebunan.

Green Gables dibangun pada tahun 1911 dan kota Woodside adalah daerah bagi orang-orang kaya yang paling bergengsi di Silicon Valley.

Perkebunan tersebut telah berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pejabat tinggi termasuk bangsawan Eropa, senator, anggota kongres, gubernur, pemimpin bisnis, dan tokoh-tokoh kreatif. Pada tahun 1965, PBB menyelenggarakan gala peringatan ulang tahun ke-20 di perkebunan tersebut.

Kabar Holmes tinggal di properti mewah ini datang saat dia bersiap untuk menyampaikan pernyataan pembukaannya dalam persidangan penipuan profil tinggi pada hari Rabu kemarin.

Holmes yang baru berusia 37 tahun pernah menjadi salah satu pendiri paling terkenal di Silicon Valley. Ia bahkan pernah dinobatkan sebagai miliarder wanita termuda di AS.

Dia dan mantan pacarnya Ramesh "Sunny" Balwani, yang merupakan mantan COO Theranos, didakwa dengan 10 tuduhan penipuan dan dua tuduhan konspirasi. Baik Holmes maupun Balwani yang berusia 56 tahun masih menyangkal dan mengaku tidak bersalah. Balwani akan menghadapi persidangannya sendiri tahun depan.

Departemen Kehakiman AS mendakwa Holmes dan Balwani pada 2018 atas tuduhan menipu investor, profesional medis, dan pelanggan.

Sebelum penangkapannya, Holmes yang dulu dinobatkan sebagai Steve Jobs pernah mencetak penilaian lebih dari USD9 miliar untuk Theranos.

Perusahaannya mengklaim dapat mendeteksi kondisi medis seperti kanker dengan menggunakan teknologi baru mereka pada sampel setitik darah kecil pelanggan.

Theranos akhirnya mencapai kesepakatan besar dengan Walgreens dan jaringan toko kelontong Safeway.

Dewan direksinya membanggakan pejabat AS terkemuka, seperti mantan Sekretaris Negara Henry Kissinger dan George Shultz serta mantan Menteri Pertahanan James Mattis.

Theranos juga berhasil menggaet pebisnis hebat menjadi investornya seperti mantan Sekretaris Pendidikan Betsy DeVos, keluarga Walton Walmart dan pemilik Patriots Robert Kraft. Beberapa dari investor itu mungkin bersaksi di persidangan Holmes.

Sayangnya, klaim medis Theranos dibantah dalam artikel Wall Street Journal 2015. Kesuksesan Theranos, Elizabeth Holmes dan Sunny Balwani runtuh hingga memicu penyelidikan kriminal pada Holmes dan orang-orang yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Hari itu, Holmes melanjutkan wawancaranya di acara "Mad Money" CNBC dengan Jim Cramer. Ia menolak tuduhan itu dan mengklaim bahwa surat kabar itu akan menghambat inovasi.

“Pertama mereka menyebut Anda gila, lalu mereka melawan Anda, lalu Anda mengubah dunia,” katanya percaya diri di CNBC.

Tag: Elizabeth Holmes, Pengusaha

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: CNBC.com